KALAU Kalah Gedung MK Mau Dibakar, Kisah Mahfud MD Hadapi Teror saat Jadi Ketua MK

TRIBUNJAMBI.COM - Ketika menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD pernah mendapat ancaman dan teror

Editor: ridwan
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD saat ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/5/2019) 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketika menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD pernah mendapat ancaman dan teror.

Mahfud MD menceritakan kesan yang dialaminya saat menjadi hakim MK ketika harus memutuskan sengketa dan mendapat beragam teror.

Hal ini diungkapkan Mahfud MD saat menjadi narasumber dalam tayangan iNews Sore, dikutip dari saluran Youtube Official iNews, Jumat (31/5/2019).

Baca: KABAR Terkini, Anggota Polisi Tewas Ditembak 6 Pencuri: Dada Kanan Bripka Aprizal Tertembus Pelor

Mahfud mulanya ditanyakan mengenai ucapan peringatan kepada hakim MK agar hati-hati dengan teror.

Lantas dijelaskannya, saat dahulu di tahun 2009, Mahfud pernah mendapat sejumlah teror berama dengan para hakim MK lain.

"Saya kan pernah jadi hakim ya di MK, menangani ratusan hasil pilkada, hasil pilpres, memang pendekatan untuk menang selalu dilakukan ,dengan pendekatan kasar maupun halus," ujar Mahfud MD.

Baca: NONTON Live Streaming MotoGP Italia 2019 Malam Ini, Siaran Langsung Trans7 Tonton di HP 19.00 WIB

Mahfud MD mengatakan cara halus dapat berupa menawarkan sejumlah uang atau kenaikan jabatan.

"Kalau yang dengan halus biasanya menawarkan ya semacam uang, tanya nomor rekening kemudian halus sekali caranya, ya kemudian janji-janji promosi macam-macamlah," ungkapnya.

Mengenai teror dengan cara kasar, Mahfud mencontohkan dengan ancaman pihak yang akan membakar gedung MK.

Baca: PASUKAN Sat-81 Kopassus Diterjunkan Buru KKB, Misterius bak Siluman: Istri Tidak Diberi Tahu

"Tetapi ada juga teror, mengancam, 'kalau kami sampai kalah, nanti kami bakar gedung MK, awas kamu sampai kalah jangan macam-macam', dan itu terjadi terhadap hakim MK," imbuh Mahfud MD menirukan penerornya.

Saat ditanya adakah kemungkinan teror semakin besar di proses penyelesaian sengketa Pilpres 2019, Mahfud mengaku tak begitu mengerti.

Baca: KISAH Haru di Balik Kain Batik yang Menutupi Jenazah Ani Yudhoyono, Dipersiapkan Buat Lebaran Nanti

"Oh tidak tahu saya, saya hanya mengingatkan potensi untuk diteror untuk diteror itu ada, potensi untuk didekati secara baik-baik itu ada, itu udah pastilah, itu kan teror sekarang sudah mulai muncul, bahwa itu MK tidak kredibel, bahwa MK nya tidak bisa dipercaya, kan ini belum ada pemeriksaan, dan ini bagian dari teror psikologis," ujarnya.

Mahfud MD kembali menuturkan dahulu ada aksi pada tahun 2009 ke MK, hingga menyembelih kambing di depan kantor MK.

"Demonya juga pakai teror nyembelih kambing di depan kantor MK sambil teriak-teriak," kata Mahfud MD.

Baca: PULANGKAN Jenazah Ani Yudhoyono dengan Hercules, Tolak Pesawat Komersial, SBY Sebut Ini Alasannya

Namun Mahfud MD menuturkan adanya pengawalan membuat para hakim MK tidak begitu takut akan teror.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved