Kisah Militer

Sniper Kopassus Berangkat Bawa Tas Isi 50 Peluru, Bunuh 49 Musuh, Sisa 1 Peluru untuk Sendiri

Tas yang disandangnya berisi 50 peluru. Tatang menghabisi 49 orang dari 50 peluru dibawanya dan 1 peluru untuk dirinya sendiri.

Editor: Duanto AS
Istimewa
Tatang Koswara, sniper Kopassus yang legendaris. 

Tas yang disandangnya berisi 50 peluru. Selama berjam-jam sniper Kopassus ini menunggu, hingga akhirnya waktu 'menghabisi' musuh tiba.

TRIBUNJAMBI.COM - Setiap pasukan elite TNI memiliki penembak runduk alias sniper, termasuk Kopassus.

Kopassus memiliki cerita sendiri tentang sniper legendaris yang masuk catatan kelas dunia.

Saat berangkat menjalankan misi, sniper Kopassus ini membawa 50 peluru.

Dari jumlah itu, 49 peluru mampu menewaskan musuh, sementara 1 peluru disisakan untuk dirinya sendiri.

Penembak runduk alias sniper merupakan satu di antara andalan di tiap kesatuan.

Baca Juga

 Para Jenderal Terkejut saat Benny Banting Baret Kopassus, Prajurit Berkaki Satu Dibela Mati-matian

 Danjen Kopassus Legendaris Beri Contoh, Menang Pertempuran Meski hanya Bawa Sebilah Pisau Komando

 Kenyataan Sebenarnya, Luna Maya Cuma Pakai Daster Angkat Kaki Kiri di Depan Raffi Ahmad

 Cinta Penelope Sembuh dari Kanker Stadium 3, Curhat: Awalnya Mual-mual dan Badan Panas

 Ini Wajah Mantan Pacar Vera Oktaria yang Jadi Sasaran Netizen, Kasir Indomaret Tewas Dimutilasi

Istilah sniper telah muncul sejak 1770-an. Itu sebenarnya berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Namun akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.

Sniper Kopassus masuk dalam unggulan di TNI.

Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi.

Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.

Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia.

Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.

Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.

Ilustrasi Sniper Kopassus
Ilustrasi Sniper Kopassus (lancercell.wordpress.com)

Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.

Tatang mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.

Pertempuran Remexio 1977

Satu di antara misi tempur Tatang yang menghasilkan kill hingga 49 korban adalah ketika Tatang bertempur untuk mengadang serangan pasukan Fretilin di kawasan Remexio (1977).

Medan tempur Remexio yang bergunung dan terletak di belakang kota Dili memang dikenal sebagai kuburan bagi pasukan TNI, mengingat begitu banyak prajurit yang gugur.

 Ratusan Orang Terjun ke Sungai Batanghari, Kejar Harta Karun Soekarno, Peristiwa Agustus 2016

 Dapat Banyak Catatan dari Bawaslu, KPU Jambi Tetap Akan Lakukan Pleno Nasional

 Sekira 450 Rumah Warga Kampung Brandan Terbakar, Api Mengamuk di Kawasan Ancol

Tatang Koswara menjadi legendaris saat menyelesaikan misi di Timor-timur.

Tatang menghabisi 49 orang dari 50 peluru dibawanya dan 1 peluru untuk dirinya sendiri.

Melalui doktrin latihan sniper, Tatang ditekankan lebih baik seorang sniper mati bunuh diri daripada tertangkap musuh.

Prinsip menyediakan satu peluru untuk menembak dirinya sendiri, itu sebenarnya tidak asing di kalangan pasukan khusus.

Sniper I Nengah Tamat

Sniper andalan TNI AD lainnya adalah I Nengah Tamat.

Mengutip dari militermeter.com, awalnya, dia tak pernah menyadari bahwa ia memiliki bakat menjadi seorang penembak runduk (sniper).

Berpuluh-puluh tahun kemudian, kapten infanteri yang berdinas Kopassus ini dikenal sebagai satu di antara sniper terbaik di Angkatan Darat.

Pria yang biasa dipanggil Kapten Tamat itu merupakan pemegang rekor Museum Rekor Indonesia. Dia menembak dengan susunan sasaran tembak terjauh yang pernah ada.

Kapten Tamat berhasil menembak tepat 11 target dalam jarak 600 meter dengan sebuah peluru.

Perjuangan memperoleh kemampuan ini tak mudah.

Sejak bergabung Kopassus pada 1996, I Nengah Tamat sudah digembleng menjadi penembak runduk.

Dia lolos dalam seleksi tes keahlian sebagai penembak runduk. Pelajaran demi pelajaran pun dia peroleh. Tes demi tes juga sudah dilewati.

Ada seleksi dan pelatihan untuk menghasilkan seorang sniper, karena tugasnya berat.

Penembak runduk vs penembak jitu

Beberapa doktrin membedakan antara penembak runduk (sniper) dengan penembak jitu (marksman, sharpshooter, atau designated marksman).

Sniper terlatih sebagai ahli stealth dan kamuflase, sedangkan penembak jitu tidak.

Kisah Operasi Kopassus di Papua, Misi Bebaskan 5 Anggota Koramil yang Seminggu Dikepung Pemberontak
Kisah Operasi Kopassus di Papua, Misi Bebaskan 5 Anggota Koramil yang Seminggu Dikepung Pemberontak (IST)

Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai dan memberikan informasi lapangan yang sangat berharga, sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh.

Sedangkan peran penembak jitu intinya adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu.

Sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi-otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.

Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan.

Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu. Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalion dan tingkat kompi.

Sniper menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, agar tidak bisa dideteksi. Dia bisa bertahan berjam-jam dalam kondisi yang sulit.

Sniper modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu (thermal vision), menggantikan night vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya.

Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision.

Bagaimana, bisa membayangkan kondisi seorang sniper Kopassus di lapangan kan?

Baca kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com. (*)

Subscribe Youtube

 Kopaska Beraksi di Bank, Perompak yang Ambil Tebusan Babak Belur Kena Jebakan Maut

 Pejabat Rusia Dibekuk Intelijen Indonesia, Letkol Susdaryanto Dimanfaatkan untuk Curi Data Penting

 Jenderal AS Geleng-geleng Kepala Lihat Atraksi Denjaka, Peluru Tajam Berseliweran di Depannya

 Intelijen Andalan Polisi, Kalau Siang Jual Bakso Kalau Malam Jual Sekoteng, Kadang Jadi Hansip

 Ratusan Orang Terjun ke Sungai Batanghari, Kejar Harta Karun Soekarno, Peristiwa Agustus 2016

 Bripda Agung Dugem lalu Masukkan Sesuatu ke Mulut Wanita, Video Viral, Akhirnya Kena Sanksi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved