Intelijen Andalan Polisi, Kalau Siang Jual Bakso Kalau Malam Jual Sekoteng, Kadang Jadi Hansip
Kalau siang jualan bakso, kalau malam jual sekoteng, kadang jadi hansip. Polisi ini melakukan penyamaran habis-habisan demi tugas.
Kalau siang jualan bakso, kalau malam jual sekoteng, kadang jadi hansip. Polisi ini melakukan penyamaran habis-habisan demi tugas.
TRIBUNJAMBI.COM - Penyamaran yang alami, membuat orang tertipu dan tak menyangka.
Tukang bakso yang kerap wira-wiri mendorong gerobak itu di jalan itu merupakan intelijen.
Kisah intelijen andalan ini menyentuh hati.
Saat siang, dia jualan bakso kemudian kalau malam jual sekoteng.
Bahkan, intelijen andalan ini kadang menjadi hansip untuk menguntit dan mengumpulkan bukti tentang tindak kejahatan.

Semua kasus kejahatan belum tentu terang benderang, baik pelaku maupun barang buktinya.
Baca: Rencana Besar Koes Bersaudara dan Intelijen Indonesia di Malaysia, Sengaja Dikirim ke Penjara
Baca: Payo Sigadung Kebakaran, Lima Rumah Ludes, 8 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan Padamkan Api
Baca: Para Jenderal Terkejut saat Benny Banting Baret Kopassus, Prajurit Berkaki Satu Dibela Mati-matian
Baca: Kades dan Janda yang Diinspeksi Malam-malam Diarak Warga, Denda Rp 30 Juta Lalu Pecat
Baca: Akhirnya Terungkap Arti Setan Gundul dan 62 Cuitan Andi Arief, Begini Penjelasan Didi Irawadi
Baca: Siapa Sebenarnya Titi DJ? Ini Kisahnya jadi Mualaf dan Curhat Bucek Depp pada 1995
Semisal ada saksi yang melihat tindak kriminal tersebut dan ada barang bukti yang ditinggalkan, penyelidikan kemungkinan bisa mulus.
Berbagai upaya dilakukan polisi untuk bisa mengungkap kasus kejahatan. Selain memeriksa tempat kejadian perkara, memeriksa saksi, dan mengumpulkan barang bukti, kadang polisi harus menyamar.
Kadang, tindakan kejahatan sangat minim barang bukti. Di sini polisi yang bertugas di lapangan turun tangan. Mereka turun ke jalan, menelusuri setiap informasi agar pelaku bisa ditangkap.
Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.
Terkadang, aksi kejahatan hanya meninggalkan sedikit sekali bukti dan sangat minim kesaksian. Karenanya, untuk menungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.
"Kadang mereka harus berperan sebagai pedagang bakso, nasi goreng, dan berkeliling ke pelosok kampung hingga berhari-hari," ujar AKBP M Rifai belum lama ini.
Satu perwira di Satreskrim Polrestabes Bandung, Tri, sempat mengisahkan pengalamannya menangkap penjahat dengan kisah-kisah penyamarannya kepada Tribun Jabar, belum lama ini.
"Pernah kalau siang jualan bakso, malam jualan sekoteng. Pernah juga jadi tukang becak, tukang parkir, jadi hansip pernah. Dijalani sampai berminggu-minggu," kata Tri.