Mahfud MD Minta Masyarakat Tidak Kembangkan Berita Hoaks Pemilu, Mendadak Sambangi KPU RI
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD meminta masyarakat tak
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD meminta masyarakat tak kembangkan berita hoaks mengenai penghitungan dan rekapitulasi suara pemilu.
Mahfud menjelaskan, meskipun terjadi beberapa kesalahan entry data scan formulir C1 ke Situng KPU, tetapi hal itu bukan berarti KPU curang.
Apalagi, kesalahan entry data tak seberapa jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan TPS. Masyarakat diminta tak memperkeruh situasi dengan mengembangkan berita bohong.
Baca: Unggul 5,32 Juta Suara dari Prabowo, Real Count Pemilihan Presiden/Wapres KPU Sudah Lebih 30 Persen
"Jadi jangan tindak sendiri-sendiri dan jangan terus kembangkan hoaks yang seakan-akan di sini ada rekayasa," kata Mahfud saat mengunjungi kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).
Meski begitu, Mahfud menyebut, kesalahan entry data C1 juga tidak dapat dibenarkan. Namun demikian, KPU masih punya waktu untuk memperbaikinya.
Baca: Fasha Perintahkan Dinas Kesehatan Turunkan Petugas Cek Kesehatan Petugas Pemilu
KPU menjamin transparansi penghitungan dan rekapitulasi suara, lantaran setiap petugas dan saksi di TPS memegang formulir C1 atau hasil penghitungan suara.
Mahfud meminta publik tak merusak pemilu dengan berita hoaks. Ia juga menyarankan masyarakat untuk adu data jika punya argumen sendiri.
"Kami tadi melihat sendri bahwa server pengelolaan data ada di sini. Bohong kalau bilang ada curang dan orangnya (yang menginput data) Indonesia sendiri, enggak ada asingnya saya tadi lihat," kata Mahfud.
Baca: Kesekian Kalinya Tak Hadiri Syukuran Kemenangan Prabowo Presiden, Sandiaga Uno: Kita Bagi Tugas
"Jangan sampai pemilu, KPU ini dirusak berita hoaks, nanti semuanya adu data. Kalau perlu mereka yang punya adu data bandingkan," lanjut mantan Menteri Pertahanan ini.
MAHFUD DATANGI KPU RI:
Kemudian, Mahfud MD sempat mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum ( KPU). Ia hadir bersama sejumlah tokoh lain seperti putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid, Alissa Wahid, dan Ahli Statistik IPB Asep Syaifuddin.
Baca: Benarkah Kopi Bisa Memicu Leukimia? Begini Prosesnya hingga Minuman Ini Bisa Sebabkan Kanker Darah
Mereka menamakan diri sebagai Gerakan Suluh Kebangsaan. Mahfud mengaku, menyambangi KPU untuk memastikan tak ada kecurangan yang dilakukan KPU, sebagaimana narasi yang banyak muncul di publik belakangan ini.
"Kami datang ke sini karena risih juga merasa terganggu dengan perkembangan terakhir di mana ada tudingan-tudingan dan dugaan yaitu terjadi kecuangan yang bersifat terstruktur di KPU," kata Mahfud di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).
Baca: Tanggapi Kritikan Fraksi Gerindra, Syarif Fasha Bantah Sekolah Swasta Jadi Favorit
Menurut Mahfud, meskipun terjadi beberapa kesalahan entry data scan formulir C1 ke sistem Situng KPU, tetapi hal itu bukan berarti KPU curang.
Apalagi, kesalahan entry data tak seberapa jumlahnya jika dibandingkan jumlah keseluruhan TPS.