Kisah Militer

Delapan Kopassus Merayap Sarang Kobra, 40 Tahun Kemudian Satu Orang Jadi Profesor Intelijen

Delapan orang pasukan elite TNI merayap sekira 4,5 Km melewati sarang ular kobra. Ternyata 40 tahun kemudian, seorang di antaranya jadi profesor.

Editor: Duanto AS
Istimewa
Prajurit Kopassus 

Mulai dari penculikan dan interogasi, hingga melakukan perlawanan.

Perlawanan yang membekas diingatan AM Hendropriyono, yakni berduel dengan Hassan, yang juga komandan PGRS.

Delapan orang intai gubuk Hassan

Kala itu, ia bersama tim kecil sebanyak delapan orang harus mengintai gubuk Hassan semalaman.

Sebelumnya mencapai gubuk itu, saat melakukan misi di Kalimantan itu, AM Hendropriyono yang saat itu masih berpangkat kapten harus merayap sejauh 4,5 kilometer.

AM Hendropriyono dan Kopassus
AM Hendropriyono dan Kopassus (Kolase/TribunJambi.com)

Saat merayap menuju markas musuh itulah, anggota Kopassus itu melewati sarang ular Kobra.

Karena sudah terlatih menjinakkan ular, pasukan elite ini melewati dengan mudah.

Saat mencapai gubuk, ada penjaga musuh di sana.

Secara hati-hati, satu di antara timnya kemudian membunuh penjaga gubuk yang memegang senjata api menggunakan sangkur.

Kemudian, Hendropriyono pun harus menembak Hassan untuk melumpuhkan lawannya itu.

Ia bahkan membanting tubuh Hassan menggunakan jurus bela dirinya.

Duel sengit satu lawan satu itu dilakukan AM Hendropriyono untuk menumbangkan lawan.

Paha dan jari-jarinya terluka parah karena terkena sangkur Hassan.

Serangan Hassan itu bahkan nyaris mengenai dada AM Hendropriyono.

Pertempurannya di Kalimantan ia tulis dalam buku berjudul Operasi Sandi Yudha: Menumpas Gerakan Klandestin

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved