Penumpangnya Dukung Jokowi, Sopir Grab Ini Menurunkannya di Tengah Jalan, Ini Nasib Sang Sopir Kini

Informasi penurunan penumpang ini viral pun di media sosial. Ternyata pengemudi yang menurunkan penumpang tersebut

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribun Medan
foto pendukung Jokowi dan tangkapan layar aplikasi pengemudi Grab 

"Astaga, kok driver @GrabID seperti ini? nggak profesional, tidak bisa menghargai perbedaan, usir pendukung @jokowi," kata @iimiomwaka yang memiliki nama asli Iim Ibrahim tersebut, dalam kicauannya di Twitter.

Kicauannya ini mendapat tanggapan 228 balasan, 831 retweet, dan 511 like. Rata-rata tanggapan warganet atas unggahan cerita itu adalah ikut menyampaikan kekesalan mereka atas kelakuan sang pengemudi GrabCar.

Salah satunya adalah akun @elvira_widjaja yang mengingatkan jangan sampai kasus ini menimbulkan kericuhan bernuansa politik, cuma karena perbuatan pengemudi GrabCar yang tak patut.

Baca Juga:

Begini Komentar Kepala Sekolah yang Siswinya Disergap Orang Tak Dikenal

Ingin Naik Jadi Klas I B, Pengadilan Muara Bungo, Masih Tunggu Hasil Jawaban Mahkamah Agung

Ditanya Jika Mantannya, Reino Barack, Undang ke Pernikahan dengan Syahrini, Luna Maya Menjawab

VIDEO: Asap Mengepul, Begini Cara Warga Jelutung Cegah Wabah DBD

Program 100 Hari Kerja Fasha-Maulana Wawako Sebut Prioritaskan Selesaikan Kartu Kendali LPG 3 Kg

Dia juga menyampaikan agar Grab sebagai perusahaan Malaysia harus mampu menunjukkan komitmen terhadap pelayanan dan kemanan konsumen.

Kemudian tak terlibat dalam urusan politik Indonesia dengan cara menindak tegas kejadian tersebut.

Pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menyayangkan kejadian tersebut.

Menurutnya, seharusnya urusan pilihan politik tak dibawa ke ranah pelayanan transportasi. "Aplikator pun harus (bersikap) netral (dari politik)," kata Djoko, kepada media, Senin (25/2/019).

Dia pun setuju jika si pengemudi harus mendapatkan sanksi tegas dari Grab, akibat telah melakukan kesalahan fatal menurunkan penumpang hanya karena perbedaan pilihan politik.

Grab Indonesia melalui akun @GrabID, Minggu (24/2/2019), mengumumkan telah menonaktifkan mitra pengemudi yang bersangkutan dari platform mereka, untuk dilakukan klarifikasi lebih lanjut dan pelatihan ulang agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Baca Juga:

2 Kapal Patroli Vietnam Gertak KRI Bung Tomo di Perairan Natuna, Ini Balasan Kapal Perang Indonesia

Soal TPA dan Perbaikan Jalan Rusak di Bungo, Ini Kata Bupati Mashuri

Neraka Bernama ISIS, Kisah Anak-anak Perempuan Jadi Budak 5eks, Bocah 10 Tahun Ini Hamil

Bocah Kelas 3 SD di Semurup, Terjatuh dan Tenggelam di Sungai Batang Merao, Kerinci

Kronologi 2 Kapal Patroli Vietnam Gertak KRI Bung Tomo di Natuna Karena Tangkap 4 Kapal Nelayannya

Grab Pecat Pengemudi yang Turunkan Penumpang

Perusahaan penyedia jasa transportasi online Grab Indonesia menonaktifkan seorang pengemudinya karena menurunkan seorangpenumpang yang berbeda pandangan politik dengannya.

Hal itu dikonfirmasi langsung melalui akun Twitter resmi Grab Indonesia @GrabID, pada Senin (25/2/2019).

"Halo, Kami telah menonaktifkan mitra pengemudi yang bersangkutan dari platform kami untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut dan pelatihan ulang agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Kami juga memberi informasi terkini kepada penumpang. Terima kasih," demikian keterangan pihak Grab melalui akun Twitter mereka.

Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa (26/2/2019) siang memberi penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.

"Pada 23 Februari, kami menerima laporan kejadian tidak menyenangkan yang melibatkan seorang pengemudi dan penumpang GrabCar. Kami menyesalkan kejadian dan ketidaknyamanan yang terjadi," kata Tri.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved