Pasukan "Dakibu" Kopassus Pemukul Pertahanan Musuh di Puncak Gunung: Ini Dia Aksinya

TRIBUNJAMBI.COM - Sebagai pasukan komando, Kopassus digembleng dengan berbagai pelatihan ekstrem agar

Editor: ridwan
Pasukan dakibu Kopassus saat latihan 

Pasalnya jika mereka sampai ketahuan musuh bisa menjadi sasaran tembak yang mudah diincar sekaligus serangan itu, jika datang dari atas juga akan sulit dibalas.

Baca: Masih Jadi Polemik: 5 Fakta Puisi Fadli Zon, Sampai Disebut Syahwat Politik Kubu 02 Terlalu Besar

Dalam latihannya, selain harus mahir mendaki tebing-tebing curam, pasukan dakibu Kopassus juga harus bisa memanjat tebing licin di balik air terjun yang sedang mengalir deras sambil bertempur.

Ketrampilan lainnya adalah kemampuan menyeberangi jembatan tali secara cepat sambil membawa perlengkapan tempur dan dalam keadaan diserang oleh musuh.

Kemampuan sebagai dakibu sebenarnya tidak hanya dikuasai oleh Kopassus tapi ketrampilan ekstrem itu juga dikuasai oleh pasukan-pasukan khusus TNI lainnya seperti Paskhas, Kostrad, Marinir, dan lainnya.

Kemampuan pasukan dakibu memang tidak hanya bermanfaat ketika digunakan dalam peperangan tapi juga bisa diterapkan untuk misi non-perang.

Baca: Hari Ini, Kasus Benih Lobster, Dilimpahkan ke Kejari Jambi, Segera ke Pengadilan

Contohnya adalah pengiriman sebanyak 142 prajurit Kopassus untuk menyelamatkan korban gempa di Lombok beberapa saat yang lalu yang saat itu masih terjebak di Gunung Rinjani.

Prajurit Kopassus yang dikirim menggunakan pesawat C-130 Hercules itu terdiri atas tim pasukan pendaki serbu, tim kesehatan, dan tim perhubungan.

Untuk menunjang kecepatan gerak pasukan dakibu Kopassus ke lokasi korban, TNI juga telah mem-back up dengan menyiapkan dua unit helikopter.

Teknisnya, heli mengangkut pasukan dakibu Kopassus pada ketinggian maksimal yang bisa dicapai setelah itu pasukan dakibu turun untuk melaksanakan operasi penyelamatan.

Baca: BPJS Ketenagakerjaan Bakal Menanggung Penuh Biaya Medis Kecelakaan Kerja, Ini Daftar Hak Peserta

Tapi jika cuaca sedang buruk dan angin bertiup sangat kencang biasanya heli tidak terbang dan pasukan dakibu harus melakukan pendakian dengan cara berjalan kaki.

Namun sebagai pasukan dakibu terlatih, rintangan di gunung harus bisa diatasi menggunakan perlengkapan pendaki dan panjat tebing yang ada tanpa banyak bicara.

Sumber: Pusat Penerangan TNI.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved