Tak Banyak yang Tahu, Ibu Tien Istri Soeharto Adalah Pahlawan Nasional, Buktinya Ada di Tempat ini
Bagi masyarakat Indonesia, siapa yang tidak mengenal Ibu Tien, istri dari Presiden Kedua Indonesia, Soeharto.
Nama Tien Soeharto di masa pembangunan Indonesia atau dalam sejarah perjalanan bangsa Indoensia tak bisa dihapuskan.
TRIBUNJAMBI.COM - Bagi masyarakat Indonesia, siapa yang tidak mengenal Ibu Tien, istri dari Presiden Kedua Indonesia, Soeharto.
Bukan karena istri dari Presiden namanya melejit. Namun tidak banyak yang tahu, bila Ibu Tien juga merupakan seorang pahlawan.
Ibu Tien Soeharto atau Raden Ayu Siti Hartinah namanya sangat melegenda.
Nama Tien Soeharto di masa pembangunan Indonesia atau dalam sejarah perjalanan bangsa Indoensia tak bisa dihapuskan.
Baca Juga:
Saat Ibu Tien Sedang Mengandung, Soeharto Berjuang Hidup & Mati Jadi Panglima Mandala Lawan Belanda
Kejadian Janggal Sehari Jelang Bu Tien Wafat, Soeharto Ternyata Telah Merasakan Tanda-tandanya
Ketika Misi Soeharto Temui Istri Cantik Bung Karno Diketahui Ibu Tien, Hingga Soekarno Ikut Marah
Tien Soeharto memberikan pengaruh yang besar dalam perjalanan karier suaminya, Soeharto dalam memimpin Indonesia.
Kiprahnya yang panjang itu pula, setelah meninggal dunia, Tien Soeharto dianugrahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
Soal gelar Pahlawan Nasional Indonesia ini, tak banyak yang tahu, apalagi anak-anak milenial.
Hal sederhana untuk membuktikan bahwa ibu Tien Soeharto benar-benar Pahlawan Nasional Indonesia adalah dengan cara berkunjung ke Kota Solo.
Di Kota Solo, selain Anda bisa mencari batik Solo untuk oleh-oleh, Anda bisa berkunjung ke rumah peninggalan almarhum Ibu Tien Soeharto.
Rumah peninggalan Ibu Tien Soeharto ini dikenal dengan nama Dalem Kalitan.
Dikutip dari Tribunnews.com, di dalam Dalem Kalitan itu terdapat foto-foto Ibu Tien Soeharto.
Baca Juga:
Terlibat Kasus Chat P0rno, Oknum Polwan Dipecat Karena Berkirim Foto Seksi ke Napi Lapas Lampung
Berkirim Foto Seksi dengan Narapidana, Oknum Polwan Dipecat! Berikut 3 Kasus Sama di Tahun 2018
Surat Pribadi Peninggalan Sang Legenda Marylin Monroe, Begini Isi Suratnya
Di antara foto-foto tersebut, terdapat piagam gelar Pahlawan Nasional untuk Ibu Tien Soeharto.
Di dalam piagam tersbeut ditulis RA Siti Hartinah Soeharto.

Dalem Kalitan berada di Jl Kalitan No 17, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Surakarta, Jateng.
Dalem Kalitan, yang kini menjadi tempat wisata bagi masyarakat, juga masih sebagai tempat persinggahan bagi keluarga Cendana (keluarga alm mantan Presiden Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta, Red) jika berkunjung ke Solo.
Adapun piagam pahlawan tersebut terletak di samping foto Ibu Tien Soeharto dan sebuah piagam tanda penghormatan yang diterima oleh Bu Tien Soeharto.
Piagam penghargaan tersebut bernomor 001/XV/1996 dan ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia kala itu, RM Soeharto.
Piagam gelar pahlawan tersebut bertuliskan:
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
menganugerahkan
Gelar Pahlawan Nasional
kepada
Hj Fatimah Siti Hartinah Soeharto
(Almarhumah)
Terdapat satu alinea tulisan kecil di bawah tulisan piagam gelar pahlawan tersebut.
Alinea tersebut bertuliskan:
Berdasarkan Undang-Undang No.33 Prps. Tahun 1964 tentang Tatacara Penetapan Gelar Pahlawan dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 060/TK/Tahun 1996 tanggal 30 Juli 1996, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang sangat luar biasa dan tindak kepahlawannya dalam perjuangan melawan penjajah pemerintah kolonial Belanda pada umumnya, khususnya dalam perjuangan mempertahankan prinsip kemerdekaan, membangun negara dan bangsa Indonesia, sehingga tindak kepahlawannya yang demikian itu dapat dijadikan teladan bagi setiap Warga Negara Indonesia.
Jakarta, 30 Juli 1996
Presiden Republik Indonesia
Soeharto
Baca Juga:
Misteri Kematian Si Molek Superstar Marilyn Monroe, Ini Pengakuan Ahli Forensik
Piala AFF U-22 2019 - Bangun Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri Panggil Asisten Pelatih Ini
Rumah Dibongkar dan Diusir dari Kampung, Hukum Adat Pelaku Asusila di Daerah Ini
Ibu Tien Soeharto Canggah Mangkunagara III
Raden Ayu Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto lahir di Desa Jaten, Surakarta, Jawa Tengah.
Dia lahir pada 23 Agustus 1923 danmeninggal dunia di Jakarta pada 28 April 1996 di usia 72 tahun.
Ibu Tien Soeharto menikah dengan prajurit TNI Soeharto yang kemudian menjadi Presiden Indonesia.
Pernikahan itu digelar di Surakarta pada 26 Desember 1947.
Ibu Tien Soeharto adalah anak kedua dari pasangan KPH Soemohardjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo.
Ibu Tien Soeharto Wafat
Keheningan pagi di kediaman keluarga Cendana pada 28 April 1996 mendadak pecah, setelah diketahui bahwa Siti Hartinah, atau yang akrab dipanggil Ibu Tien Suharto yang saat itu masih menjadi ibu negara mendapatkan serangan jantung, sekitar pukul 04.00 WIB.
Pagi itu juga, ibu Tien segera dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Rumah sakit yang juga menjadi tempat ibu negara sebelumnya sempat beberapa kali memeriksakan kesehatannya.
Selama perjalanan dari kediaman presiden menuju rumah sakit, dokter kepresidenan terus memberikan bantuan pernapasan dengan tabung oksigen.

Selain itu yang juga ikut dalam perjalanan ke rumah sakit adalah dua anak Suharto, yakni Bambang dan Sigit, serta ajudan presiden, Sutanto.
Setelah dokter RSPAD melakukan berbagai upaya pertolongan, ibu Tien Suharto mengembuskan napas terakhirnya pada sekitar pukul 05.10 WIB.
Perempuan yang dinikahi pak Harto pada 26 Desember 1947 di Surakarta itu meninggal pada usia 72 tahun, akibat serangan jantung.
Usai kepergiannya, santer kabar istri mantan presiden Soeharto itu meninggal dengan cara tidak wajar. Diisukan Ibu Tien meninggal karena peluru seorang anak kandungnya.
Baca Juga:
Zaira Skin Care Jambi, Ini Tempat yang Menawarkan Perawatan Wajah
Perayaan Pergantian Tahun, Trafik Layanan Data Telekomunikasi Indosat Ooredoo Meningkat Signifikan
Diminta Antarkan Buah, Hendri Malah Ditangkap dan Kini Jalani Persidangan, Ini Buah yang Diantarnya
Cerita yang sempat beredar adalah terjadi pertikaian antara dua anak Suharto di kediaman keluarga Cendana, yakni Bambang dan Tomy yang memperebutkan proyek mobil nasional.
Pertikaian tersebut berlanjut pada baku tembak antara keduanya. Sebuah peluru diisukan menyasar ibu negara, yang tengah coba melerai.
Mantan Kapolri, Jendral Polisi (purn) Sutanto, yang dihari wafatnya ibu Tien masih menjabat sebagai ajudan presiden, menuturkan dalam buku "Pak Harto The Untold Stories," bahwa kabar tersebut sama sekali tidak benar.
Ia menuturkan sehari sebelum serangan jantung tersebut, diketahui ibu negara terlalu asyik mengunjungi sentra pembibitan buah Mekarsari.
Baca Juga:
Prediksi 5 Hal yang Bisa Bikin Liverpool Terjungkal di Kandang Man City, Liga Inggris Pekan ke 21
Tampilan Seperti New Avanza 2019, Ini Dua Jenis Mobil Keluaran Toyota yang Lalu
Anjasmara Ungkap Warganet Penghina Fisik Istrinya Tinggal di Medan, Keluarga Pelaku Pernah Nelpon
Begitu asiknya Ibu Tien hingga lupa saat itu ibu negara tengah dilarang melakukan aktivitas yang melelahkan, karena gangguan jantung.
Pada hari yang sama Pak Harto tengah pergi memancing di perairan Selat Sunda.
Lebih lanjut Sutanto menjelaskan, pada malam harinya, tidak ada sesuatu hal yang janggal pada diri ibu negara, hal itu membuat serangan jantung yang dialami ibu Tien pada dini harinya mengejutkan banyak pihak.
Sutanto juga mengakui, mengingat jasa ibu Tien terhadap negara, serta sikapnya pada setiap orang, adalah sesuatu yang kejam mempercayai bahwa ibu negara tewas akibat terjangan peluru.
Dengan menuturkan kisah tersebut, Sutanto berharap agar masyarakat jangan sampai percaya kabar miring seputar kematian ibu negara itu.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Namanya Melegenda, Ibu Tien Soeharto Ternyata Pahlawan Nasional, Piagam Dipajang di Dalem Kalitan
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU TRIBUN JAMBI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: