Ucapan Intelijen Andalan Kopassus ini Bikin Gentar Sniper Inggris yang Dulu Pernah Akan Menembaknya
Ya dia adalah Jenderal TNI (Purn.) Leonardus Benyamin Moerdani, atau Benny Moerdani yang merupakan prajurit TNI dengan loyalitas tinggi bagi negara.
Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, pernah menelurkan kisah pertikaian antara Pasukan Bersenjata Indonesia dengan pasukan elite Inggris
TRIBUNJAMBI.COM - Bila menyebut kata Intelijen andalan Kopassus, pastinya sangat tidak asing untuk sosok satu ini.
Ya dia adalah Jenderal TNI (Purn.) Leonardus Benyamin Moerdani, atau Benny Moerdani yang merupakan prajurit TNI dengan loyalitas tinggi bagi negara.
Sosok yang disebut sangat dekat dengan Soeharto ini pernah miliki kisah saat berkunjung ke negara yang pernah mengusik Indonesia.
Benny Moerdani juga dikenal sebagai bapak Kopassus, banyak misi yang telah dijalankan oleh Benny dengan penyelesaian yang maksimal.
Baca Juga:
Kisah Pilot TNI AU yang Ngamuk ke Para Jenderal yang Makan Enak, Sedangkan Prajuritnya Makan Tempe
Dua Anggota Polri Tewas saat Baku Tembak dengan Sipil Bersenjata di Sulteng, Begini Kronologinya
Pernah Terjun di Misi Pembebasan Sandera Somalia, Doni Monardo Akan Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPB
Kadis PU Sarolangun Jadi Tersangka Korupsi, Sekda: Kawan-kawan, Hati-hati
Jadi Komplotan Pencuri Motor, Ibu Ini Ngaku Hasilnya untuk Kebutuhan Anak
Terkenal dengan misi penyelamatan sandera dalam pesawat.
Benny merupakan perwira yang ikut terjun langsung di operasi militer penanganan pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 di Bandara Don Mueang, Bangkok, Kerajaan Thai pada tanggal 28 Maret 1981.
Peristiwa yang kemudian dicatat sebagai peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Republik Indonesia dan terorisme bermotif jihad pertama di Indonesia
Tidak hanya misi itu saja, ada misi dimana pria berpangkat Jenderal dalam TNI tersebut pernah diberitakan tewas dalam misi.

Saat itu Tugas Benny Moerdani menyusup ke Kalimantan Utara merupakan misi militer yang sangat berat dan penuh risiko.
Setiap harinya Benny bersama tim kecil RPKAD berjalan kaki menyusuri hutan lebat selama berjam-jam untuk membuka jalur bagi pasukan induk AD yang nantinya bertugas menyerbu Malaysia.
Jika tidak sedang melewati hutan lebat, Benny dan timnya menyusuri sungai yang berada di wilayah Kalimantan Utara menggunakan perahu.
Baik misi penyusupan yang melewati wilayah daratan maupun sungai.
Benny dan timnya selalu terancam oleh pasukan Inggris yang slap menghadang.
Baca Juga:
Cantik-cantik, Berikut Penampakan Istri dari 5 Personel Band Slank yang Jarang Diketahui Publik
Ramalan Shio Babi Tanah Tahun 2019, Apakah Shio Milikmu Termasuk yang Beruntung atau Tidak Tahun ini
Rela Tinggalkan ITB saat Lihat Aksi Kopassus, Doni Monardo, Sosok Kepala BNPB Baru Pilihan Jokowi
Angin Puting Beliung Hantam Kumpeh Ilir, 8 Rumah Rusak, Ada yang Roboh
Pemkab Sarolangun Tutup Tahun 2018 dengan Tabligh Akbar dan Santuni 1.500 Anak Yatim
Selain menyiapkan sergapan pasukan Inggris yang rutin patroli juga kerap bertemu dengan gerilyawan dari Indonesia sehingga kontak senjata yang memakan korban jiwa tak bisa dihindari.
Ketika Benny dan timnya sedang bertugas menyusuri sungai, sejumlah pasukan SAS Inggris ternyata sudah menunggu di seberang sungai dan berada di tempat ketinggian yang strategis.
Posisi Benny yang berada di perahu paling depan sudah masuk ke dalam jarak tembak sniper SAS yang slap dengan senapan terbidik.
Dari teropongnya sniper SAS bisa melihat sosok Benny secara jelas tapi jari yang telah menyentuh picu senjata masih diam.

Setelah sekian detik, picu senjata ternyata tak jadi ditarik dan senapan lainnya yang sudah slap tembak dan dibidikkan secara akurat oleh semua personel SAS juga tidak menyalak.
Semua personel yang dipimpin Benny akhirnya lolos dari sergapan mematikan itu.
Pada tahun 1976 Benny berkunjung ke Inggris dan secara tak terduga is dipertemukan dengan dua prajurit SAS yang dulu nyaris menembaknya.
Personel SAS yang pernah mengincarnya ternyata masih mengenali Benny yang secara fisik tidak berubah banyak.
Benny lalu bertanya kenapa personel SAS itu tak jadi menembaknya.
Baca Juga:
Paskal Pasukan Khusus Malaysia yang Dilatih Kopaska, Kenakan Baret Ungu Kagum Dengan Marinir TNI AL
Hal Aneh Terlihat Saat Erix Soekamti Berkunjung ke Makam Andi Seventeen dan Menanyakan Formasi Baru
Hal Mengerikan dan Bikin Merinding Dilihat Gadis Indigo ini Pada Indonesia di Tahun 2019
Vidi Aldiano Incar Vanesha Prescilla, Ketahuan Jevin Julian, Adipati Dolken Mau Dikemanain?
Pantau Anak Krakatau dari Jarak Dekat dengan KRI Torani 860, Mendadak Dihantam Ombak Tinggi (1)

Salah seorang langsung menjawab, bahwa timnya harus menunggu dulu datangnya kapal perang HMS Queen Elizabeth.
Jika saat itu Benny ditembak dan kemudian berlangsung baku tembak, kapal HMS Queen Elizabeth bisa terganggu perjalanannya.
Namun, hingga semua tim Benny pergi, kapal HMS Queen Elizabethternyata tidak jadi melintas.
Mendengar kisah prajurit SAS itu, Benny serta-merta berkomentar, jika saat itu dirinya jadi ditembak, pasukan Inggris telah berhasil menembak mati prajurit dengan pangkat tertinggi dan bisa saja konfrontasi Indonesia-Malaysia berakhir lain.
Baca Juga:
Bersihkan Mejanya saat di Pesawat Kepresidenan, Pramugari Kaget Lihat Tingkah Jokowi
Jokowi Pilih Kenakan Sarung di Malam Tahun Baru, Ternyata Ini Makna Filosofinya
Pemkab Sarolangun Tutup Tahun 2018 dengan Tabligh Akbar dan Santuni 1.500 Anak Yatim
Sumber Wikipedia/wiki/Leonardus_Benyamin_Moerdani
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: