Cerita Orang Dalam Istana yang Sebut Hal Gaib dari Soeharto Hingga Benda Pusaka yang Sangat Keramat
Cerita Orang Dalam Istana yang Sebut Hal Gaib dari Soeharto Hingga Benda Pusaka yang Sangat Keramat
"Ada tim doktor dan petugas laboratorium mencicipi masakan tradisional Lombok yang digelar prasmanan itu. Rupanya itu acara ulang tahun perkawinan pak Harto dan ibu Tien," kisah ibu tiga orang anak itu.
Saat itu dia merasa bersyukur bisa berhadapan dengan presiden dan keluarganya, bahkan tamu-tamu penting dan terkenal yang selama inihanya bisa ia lihat di televisi.
Baca Juga:
Kru Seventeen ini Mengaku Didatangi Oleh Bani, Oki dan Ujang Dalam Mimpi, Mereka Terlihat Bahagia
Melihat Ramalan Zodiak Untuk Keuangan di Tahun 2019! Taurus Hindari Pemborosan, Aquarius Meningkat
Video Live Streaming Liverpool vs Arsenal Sesaat Lagi! Rekor Tak Terkalahkan The Reds Terpatahkan?
"Maklum, saya kan orang kampung, tukang warung pinggir jalan. Kok bisa ketemu langsung dengan presiden," ungkap hartini.
Ia melihat pada jamuan makan saat itu, piring Soeharto hanya berisikan tahu dan tempe.
Agaknya berpantang kangkung, sedangkan Ibu Tien berpantang tauge.
Selesai acara di Istana Tampak Siring, rombongan kemudian pindah ke kawasan Pantai Sanur di Wisma Mr Kardjiman baik juga diminta untuk menyiapkan makan malam.

Dari dapur bersama juru masak lain melihat Soeharto masuk ke dalam kamar dan mereka menunggu-nunggu, bagaimana penampilan Jenderal besar itu sehari-hari.
Begitu yang ditunggu keluar kamar, mereka pun bergunjing.
"Pak Harto hanya memakai kaos putih, dan sarung putih kotak-kotak juga memakai selop (sandal) jawa, santaisekali," ujar istri Fatoni Akbar itu.
Soeharto terlihat memandangi para cucunya yang sedang asik bermain di kolam renang.
Karena sudah sore, para ajudan dan pengasuh sibuk meminta para cucu naik dari dalam kolam renang.
Dasar anak-anak, mereka tidak memperdulikan anjuran itu.
Baca Juga:
5 Armada Baru Trans Siginjai Belum Bisa Beroperasi, Ini Masalah yang Dihadapi Dishub Provinsi Jambi
Berburu Kuliner di Tugu Keris Siginjai Kota Jambi
Istri Siri Campurkan Racun ke Air Galon Untuk Bunuh Suami, Tapi Gagal Total Karena Ini yang Terjadi
Akhirnya Pak Harto sendiri yang turun tangan, ia tiba-tiba muncul di pintu sembari memanggil cucu-cucunya dan mengisyaratkan hari mau hujan seraya menunjuk ke langit.
"Tidak ada semenit, hujan benar-benar turun. kami para juru masak saling berpandangan. Pak harto sakti kali ya, kami saling berbisik," ujar Hartini.
Selepas makan malam, Soeharto bercengkrama bersama anak-cucunya di ruang tengah.