5 Armada Baru Trans Siginjai Belum Bisa Beroperasi, Ini Masalah yang Dihadapi Dishub Provinsi Jambi
Lima armada Trans Siginjai yang baru lima bulan datang ke Jambi belum bisa beroperasi.
Penulis: Muuhammad Ferry Fadly | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi Fadly
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Lima armada Trans Siginjai yang baru lima bulan datang ke Jambi belum bisa beroperasi. Pasalnya faktur pajak bus yang didatangkan dari Jakarta ini belum keluar.
"Faktur itu sebagai syarat pengurusan STNK dan plat nomor kendaraan di Kepolisain Daerah Jambi. Akibatnya bus tambahan tersebut hanya terparkir di kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jambi," ujar Wing Gunaryadi, Kepala Bidang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Jambi.
Ia juga mengatakan bahwa belum siapnya faktur tersebut membuat pihaknya harus menjemput ke dealer.
"Faktur belum siap, nantinya pun faktur ini harus kita jeput di dealernya, dan saat ini untuk penjemputan belum dikonfirmasi pihak dealer, jadi sementara bus ini masih diparkirkan dahulu," tutur Wing.
Namun untuk rencana ke depan, Wing menyebut telah disusun oleh bagian perencanaan. Menurutnya akan dilakukan uji coba kelima bus Trans Siginjai ini dulu, untuk mengetahui puncak keramaianan penumpang. Setelahnya akan direncanakan penambahan halte jalur tambahan baru.
"Uji coba sebenarnya belum dianggarkan dan subsidi juga belum ada, tapi nanti dibantu pihak ketiga untuk uji coba mengetahui mana halte yang akan ditambah nanti, dan akan diusahakan pada bulan Januari mendatang," jelasnya, Sabtu (29/12).
Baca: Dara Cantik Ini Ingin Selamatkan Bumi, Begini Caranya
Baca: Selama 2018, Polda Jambi Berhasil Ungkap 15 Kasus PETI dan Tangkap 27 Pelaku
Baca: Tahun 2019, DKP Jambi Fokus Garap Perda Rencana Donasi Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil
Baca: 10 Caleg di Jambi Jadi Tersangka, KPU Tunggu Sikap Parpol
Baca: Sambut Tahun Baru 2019 di Kota Jambi, Ada Pentas Seni di Tugu Keris Siginjai
Baca: VIDEO: Pasca Meletus Gunung Anak Krakatau Jadi Lebih Kecil, Tingginya Tinggal 100 Mdpl
Wing mengatakan, ada dua alternatif yang bisa dipilih. Yakni menjadikan koridor yang ada saat ini menjadi satu koridor penuh, atau dibuat menjadi dua koridor.
"Sekarang kan baru setengah koridor dari Telanai, ke Unja Mendalo menuju Jaluko, itu baru setengah koridor. Apakah akan dipenuhkan jadi satu atau dibuat koridor. Kami sudah buat skets kasar, namun perlu dikaji lebih dalam lagi,” katanya.
Wing, mengatakan koridor tambahan tersebut akan dibuat menuju Bandara Sultan Thaha Jambi. Namun, tidak akan merubah koridor yang lama. Karena sangat bermanfaat bagi para mahasiswa dan siswa.
"Mulai dari SMA Titian Teras akan kita lanjutkan ke bandara. Namun, rutenya perlu dikaji lagi. Karena itu harus dirapatkan dengan Pemkot Jambi, supaya tidak tumpang tindih," paparnya.
Selain itu, dengan penambahan rute, tentu dibutuhkan tambahan halte. Saat ini, halte yang ada untuk setengah koridor berjumlah 19 halte. 12 halte di antaranya merupakan halte portable dan 7 lainnya halte permanen.
"Paling tidak, dibutuhkan 10 tambahan halte lagi," beber Wing.
Ia juga menyampaikan ketika koridor tambahan belum terbentuk, namun STNK dan plat bus baru sudah keluar, tetap akan mulai dioperasikan. Karena bertujuan untuk menguji coba lima bus baru tersebut.
"Kita juga mau kaji dulu, di sebelah mana penumpang banyak naik. Di sana nanti akan ditempatkan halte baru," sebutnya.
Baca: Video: Detik-detik Keributan Dalam Pesawat Garuda Jakarta-Hong Kong, Pilot Usir Perempuan Mabuk
Baca: Jadi Tersangka Dana Ketok Palu, Chumaidi Zaidi Pilih Mundur dari PDIP
Baca: VIDEO BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Talaud Sulawesi Utara
Baca: Korem 042/Gapu Serahkan Tiga Truk Bantuan Logistik untuk Korban Tsunami di Lampung Selatan
Terkait harga karcis Trans Siginjai, ia memastikan tidak akan menaikkan harga. Pihaknya tetap mensubsidi sebagian ongkos per penumpang, sehingga penumpang tetap hanya akan membayar Rp 3.000 saja.
"Kalau perlu, jika keuangan memungkinkan, kita mau subsidikan penuh. Sehingga Trans Siginjai bisa gratis," pungkasnya.