Sampai Kubur Jasad Rekan di Dalam Markas, Kisah 6 Anggota TNI Bertahan Hidup dari Kelompok Separatis

Sampai Kubur Jasad Rekan di Dalam Markas, Kisah 6 Anggota TNI Bertahan Hidup dari Kelompok Separatis

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Wallpaper/Film Merah Putih memanggil
Ilustrasi TNI 

Sampai Kubur Jasad Rekan di Dalam Markas, Kisah 6 Anggota TNI Bertahan Hidup dari Kelompok Separatis

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah akan pemberontakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bukan kali ini saja terjadi.

Bahkan pasca kemerdekaan Indonesia sudah terjadi gempuran pihak-pihak yang disebut separatis itu di Indonesia.

Kisah heroik angkatan bersenjata Indonesia pun selalu ada dari kejadian-kejadian itu.

Jadi, sebelum adanya kelompok dari KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.

Baca Juga:

Ahli Gunakan Senjata, Sosok Berpengaruh di Papua ini Mencurigai Ada Mantan TNI-Polri yang Latih KKB

VIDEO: Terus Bergerak Memburu, Pasukan Brimob Berhasil Hancurkan Markas KKB di Belantara Papua

Indonesia Enggan Bernegosiasi dengan KKB di Papua, Wiranto Sampai Sebut Egianus Kogoya Seperti ini

Akhir tahun 1966, pemberontakan terbesar terjadi di Irian Barat saat itu.

Pemberontakan terbesar itu dipimpin oleh Lodewijk Mandatjan yang berlokasi di Kepala Burung Irian Barat.

Diklaim sebagai pemberontakan terbesar lantaran Mandatjan berhasil mengajak 14 ribu warga suku Arfak yang menjadi pengikutnya untuk masuk hutan.

Dari hutan Mandatjan bersama pengikutnya melakukan serangkaian kegiatan penghadangan, penyerangan dan pengacauan keamanan lainnya di kecamatan Warmare dan Ransiki.

Namun perlu diketahui jika Lodewijk Mandatjan bukanlah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Baca Juga:

Dimusnahkan, Dukcapil Muarojambi Bakar 9.703 Blangko E-KTP Rusak

Menangkan Mobil Mewah 700 Juta, Pengemudi Ojol Dedi Heryadi Akan Umrohkan Orangtua dan Mertua

Tiga Bulan Tak Diambil, Data Registrasi Motor yang Ditilang Ditlantas Polda Jambi Terancam Dihapus

Mandatjan dan suku Arfak yang dipimpinnya memberontak karena buruknya keadaan ekonomi di Irian Barat saat itu.

Lodewijk Mandatjan sendiri ialah sebenarnya ialah seorang patriot pejuang Trikora saat Indonesia berusaha merebut Irian Barat dari Belanda.

Usaha-usaha Mandatjan dalam melakukan pemberontakan sangat meresahkan.

Ilustrasi TNI AD
Ilustrasi TNI AD (Jejak Tapak)

Hingga pada awal 1967 pos Komando Rayon Militer (Koramil) di Warmare Sektor-B diserang oleh puluhan separatis Mandatjan.

Sialnya, Koramil hanya dipertahankan oleh 6 orang prajurit TNI.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved