Jelang Pemilu 2019, Disdukcapil Sarolangun Minta Camat dan Kades Motivasi Warga Rekap KTP
Para camat dan kepala desa di Sarolangun diminta memotivasi masyarakatnya untuk datang melakukan perekaman KTP.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Ketersediaan blanko e-KTP menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Sarolangun, masih dalam kondisi aman atau memadai.
"Terkait ketersediaan blanko e-KTP, menyikapi menjelang pelaksanaan pemilu legislatif (Pileg) dan pemilihan Presiden (Pilpres) ini. Kita ada aturan mainnya, kalau untuk saat ini posisi masih aman," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sarolangun, Helmi.
Baca: Beri Pengarahan ke Caleg & Relawan di Jambi, Jokowi Bantah Isu Antek Asing dan PKI, Ini Bantahannya
Baca: Terkendala Dana, Pemberian Gelar Adat Wakil Bupati Sarolangun Ditunda
Baca: Kasus Arisan Online di Tebo Senyap, Ginanjar: Korbannya Diam, Mau Gimana Lagi
Ia mengatakan, bahwa dikatakan aman karena hingga saat ini pihaknya masih ada punya sekitar 4.000 blanko.
"Kita masih ada ketersediaan blanko di angka 4000, untuk mengetahui persentase masyarakat yang sudah dan belum melakukan perekaman, itu dapat dilihat pada persentase wajib KTP," katanya.
Ia menyebut, saat ini dari jumlah keseluruhan wajib e-KTP di daerah itu berkisar 220.445 jiwa, kemudian yang belum melakukan perekaman yaitu sekitar 51.888 jiwa.
"Ini kita juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sarolangun untuk segera melakukan perekaman, bisa langsung ke kantor Disdukcapil atau ke Kantor Camat terdekat," ujarnya.
Baca: Punya 500 PAUD, Bupati Sarolangun Minta Guru PAUD Sarjana
Baca: Terendam Banjir, Ruas Jalan Niaso-Tanjung Johor Nyaris Putus, Banyak Kendaraan Terjebak
Baca: Jokowi Sebut Tahun 2024, Masyarakat Jambi akan Punya Sertifikat Tanah
Baca: Harga Pinang Terjun Bebas, Petani di Tanjab Barat Menjerit
Kemudian kepada para camat dan kepala desa untuk bisa memotivasi masyarakatnya, untuk datang melakukan perekaman.
"Untuk menghadapi pileg dan pilpres ini, kami Dinas Dukcapil sendiripun sudah mempunyai strategi yaitu dengan memantau masyarakat yang belum melakukan perekaman," kata Helmi.