Soekarno Langsung Berdoa Saat Ajudannya Ceritakan Soal Sorot Mata Kartosoewiryo yang Dieksekusi Mati
Soekarno Langsung Berdoa Saat Ajudannya Ceritakan Sorot Mata Kartosoewiryo yang Dieksekusi Mati
Saat itu Kartosoewiryo memerintahkan kepada Mardjuk yang merupakan bawahannya, untuk membunuh Soekarno.
Mardjuk kemudian melaporkan perintah pembunuhan Soekarno kepada Taruna dan Budi.
Mereka adalah dua sekretaris pribadi Kartosoewiryo.
Kepada Mardjuk diberikan gigi Kartosoewiryo sebagai sejenis surat kusaa.
Pada April 1962, Mardjuk kemudian memerintahkan kepada Sanusi, Abudin, Djaja, Napdi dan Kamil untuk membunuh Presiden Soekarno.

Selanjutnya, pada 14 Mei 1962, saat Idul Adha, Sanusi menembakkan pistolnya ke arah Soekarno.
Saat itu Soekarno sedang salat Idul Adha di halaman Istana.
Beruntung, percobaan pembunuhan itu gagal.
Soekarno selamat.
Meski demikian, saat itu beberapa jemaah salat Idul Adha ada yang terluka.
Mereka tertembak di bahu dan punggung.
Dalam sidang, Sanusi Firkat alias Usfik, Kamil alias Harun, Djajapermana alias Hidajat, Napdi alias Hamdan, Abudin alias Hambali, dan Mardjuk bin Ahmad Dijatuhi hukuman mati.
Selain menangkap mereka, pemerintah saat itu juga berhasil menangkap Kartosoewiryo.
Baca Juga:
Honorer K2 Jadi PNS, Pemkab Tanjab Timur Tunggu Juknis PP No 49 Tahun 2018
Peluang Pegawai Honorer Jadi PNS, Presiden Jokowi Beberkan Mekanisme ini Untuk Diikuti
Cara Honorer Berpeluang Jadi CPNS, Baca PP No 49 Tahun 2018 Ini Dengan Teliti
Kartosoewiryo ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi di dalam gubuk yang ada di Gunung Rakutak, Jawa Bara,4 Juni 1962.
Vonis mati dijatuhkan kepada Kartosoewiryo.