Jejak Karier Yusril Ihza Mahendra, dari Bangsawan, Penulis Pidato Soeharto hingga Jadi Menteri
Tak banyak yang mengetahui, Yusril Ihza Mahendra merupakan orang yang menulis pidato Soeharto. Pada 1996, ia diangkat ...
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Yusril Ihza Mahendra ramai menjadi perbincangan. Pengacara kondang itu menyatakan diri menjadi pengacara pasangan capres dan wapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Pak Erick mengatakan bahwa jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf ini pro deo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja," kata Yusril Ihza Mahendra, seperti dikutip dari tribunnews.com.
Pernyataan itu tentu cukup mengejutkan, mengingat perjalanan politiknya selama ini.
Yusril Ihza Mahendra memiliki gelar Datuk Maharajo Palinduang. Dia lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur, pada 5 Februari 1956.
Dia merupakan putra pasangan Idris Haji Zainal Abidin dan Nursiha Sandon. Keluarga dari pihak ayahnya berasal dari Johor, Malaysia. Kakek buyutnya, Haji Thaib, merupakan seorang bangsawan Kesultanan Johor.
Keluarga ayahnya telah menetap di Belitung sejak awal abad ke-19. Sedangkan ibunya berasal dari Aie Tabik, Payakumbuh, Sumatera Barat.
Pada abad ke-19, neneknya pergi merantau dari Minangkabau dan menetap di Belitung. Kakeknya merupakan seorang sutradara teater tradisional. Ayahnya adalah seorang penulis naskah dan novel.
Baca: Yusril Ihza Mahendra jadi Pengacara Pasangan Capres Jokowi-Maruf Amin
Baca: Berikut Jadwal Lengkap Piala AFF 2018, Timnas Indonesia Vs Singapura 9 November, Ada Pemain Kunci
Baca: Ini Jenis Jimat yang Diselipkan Puluhan Peserta Tes CAT CPNS 2018 Dalam Bra dan Celana Dalam
Karier dan pemerintahan
Yusril merupakan seorang pengacara, pakar hukum tata negara, politikus, dan intelektual Indonesia.
Di pemerintahan, dia pernah menjabat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Indonesia.
Di kegiatan tingkat internasional, Yusril juga aktif. Seperti di sidang AALCO, Konferensi Internasional tentang Tsunami, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika, serta berbagai kegiatan lainnya. Yusril juga pernah dipercaya sebagai President Asian-African Legal Consultative Organization yang bermarkas di New Delhi, India.

Di politik, pada 26 April 2015, Yusril Ihza Mahendra terpilih sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang di Muktamar IV PBB.
Menelusuri jejak pendidikan Yusril cukup menarik, karena saat ini dia merupakan pengacara kondang.
Beberapa sumber menuliskan Yusril Ihza Mahendra meneruskan tradisi cendikiawan Melayu yang menekuni ilmu falsafah, hukum, dan kesenian.
Yusril menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan juga menekuni ilmu filsafat di Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Setelah itu, dia meraih gelar Master di University of the Punjab, Pakistan (1985) dan gelar Doktor Ilmu Politik di Universitas Sains Malaysia (1993).
Ada sisi seni dalam diri Yusril. Dia sempat belajar singkat selama setahun di Akademi Teater di Taman Ismail Marzuki.
Dari pengajar sampai pengacara
Sejak muda, Yusril memang menyukai dunia hukum. Dia memulai karier sebagai pengajar di Universitas Indonesia. Di kampus itu Yusrul Ihza memperoleh titel Guru Besar Ilmu Hukum.
Di organisasi, Yusril Ihza Mahendra aktif menjadi pengurus. Seperti Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Baca: Prospek Cuaca Mingguan Provinsi Jambi 6-12 November Lengkap, Masih Potensi Hujan Lebat
Perkenalan dengan Mohammad Natsir, akhirnya banyak mempengaruhi pandangannya.
Dekat dengan Soeharto
Tak banyak yang mengetahui, Yusril merupakan orang yang menulis pidato Soeharto. Pada 1996, ia diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai penulis pidato presiden.
Hingga 1998, dia telah menulis pidato untuk presiden sebanyak 204 buah.

Kemudian, saat Reformasi 1998, Yusril Ihza Mahendra menjadi satu di antara pihak yang mendukung perubahan politik di Indonesia. Pada masa itu, Yusril berperan besar terutama ketika ia menuliskan pidato berhentinya Soeharto.
Bersama para reformis muslim, dia mendirikan partai politik, Partai Bulan Bintang.
Selain aktif berpolitik, Yusril Ihza Mahendra menulis buku, jurnal, dan kolom di media massa. Tulisannya terutama berkisar pada masalah hukum tata negara dan politik Islam.
Yusril bersama adiknya, Yusron Ihza, mendirikan firma hukum Ihza & Ihza Law Firm.(*)
Baca: Update Jumlah Korban Kecelakaan Lion Air JT610, Tiba di Pelukan Keluarga
Baca: Jejak Karier Prestasi Kevin Sanjaya Sukamuljo sejak 2015-2018, Koleksi Medali di Berbagai Even
Baca: Jejak Karier Titi Qardasih, Ratu Modelling Indonesia yang Anak Menteri Meninggal Dunia
Baca: Jejak Karier Johan Alexander Supit, Tokoh di Balik Kesuksesan Teh Sariwangi