Kisah Ahok Dipaksa Terima Uang Korupsi, Blak-blakan Ditawari Suap Miliaran Rupiah Untuk Tutup Mulut

Saat menjabat sebagai anggota dewan Ahok mengaku sering dipaksa untuk menerima uang kunjungan kerja yang tak pernah Dia lakukan

Editor: bandot
Ahok ditawari uang 

Pada DPR RI, menurut Ahok, godaan untuk korupsi tak hanya dari pembahasan proyek bernilai miliaran rupiah hingga triliunan rupiah.

Sederhananya adalah melalui perjalanan dinas.

Diketahui, anggota DPR memang kerap melakukan perjalanan dinas dalam negeri dan luar negeri.

Nah, uang perjalanan dinas kerap diberikan melebihi lamanya perjalanan dinas.

"Yang pasti, uang perjalanan dinas lebih sehari dua hari saya balikin kok. Kamu cek aja. Saya rasa mungkin di DPRD, DPR nggak ada kayak saya, kali. Perjalanan dinas nggak sesuai harinya, saya balikin," ujar mantan politikus Partai Golkar dan Partai Gerindra ini.

Soal korupsi anggaran proyek e-KTP, sejak awal, Ahok menolak menerima aliran dana sebab curiga pada sumbernya.

"Saya aja bilang, uang yang tidak ada dipotong pajak, pasti ini uang nggak bener. Saya nggak ada balikin uang itu (korupsi proyek e-KTP). Orang udah tahu siapa Ahok, kok. Siapa berani kasih duit gue. Kasih duit, gue lapor ke KPK langsung," katanya.

Ahok memang pernah tercatat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2014.

Namun, dia mengundurkan diri pada tahun 2012, ketika mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

KPK mencari tahu proses pembahasan yang dilakukan oleh Komisi II DPR RI dengan pemerintah saat itu terkait proyek e-KTP yang diduga merugikan negara hingga Rp 2 triliun.

Belakangan, KPK menerima pengembalian uang pengadaan e-KTP dari 14 anggota dan mantan anggota DPR RI.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved