Sejarah Indonesia

Siapa Sangka, Jenderal Pembangkang Itu yang Mampu Tumpas Kelompok PKI di Tanah Air

Ibarat sebentuk gambar yang terdiri atas banyak potongan kertas, belum terbentuk gambar yang utuh. Celakanya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Soeharto dan Soekarno 

Amirmachmud segera turun tangan, "Bapak Presiden, tandatangani saja. Bismillah saja, Pak."

Pertemuan lama, diselingi Bung Karno istirahat, makan siang, hingga selepas magrib itu berakhir dengan tanda tangan Bung Karno.

Sebelas orang berada di ruang tengah Istana Bogor. Soebandrio, Leimena, Chaerul Saleh, Basuki Rachmat, M. Jusuf, Sabur, Amirmachmud, Mangil, Kardjono, Hartono, dan Ibrahim Adjie. Panglima Siliwangi Mayjen Ibrahim Adjie langsung ke Bogor begitu diberitahu ada tiga jenderal AD datang.

Pertemuan usai ketika jarum jam menunjuk angka 20.55. Ajakan Bung Karno kepada tiga jenderal tamunya untuk makan malam ditolak secara halus.

Mereka kembali ke Jakarta membawa mandat tertulis Presiden Sukarno kepada Menteri Pangad Letjen Soeharto.

Apakah terjadi penodongan?

"Mana mungkin? Tidak seorang pun boleh membawa senjata ketika menghadap Bapak," kata Mangil.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved