Herman Keluarkan 2 Granat di Ketinggian 14.000 Kaki, Pembajakan Pesawat Merpati MZ-171
Suara mesin dan baling-baling yang terus berputar, membuat pembajak tak melihat aksi nekat Bambang. Pembajakan pertama kali di Indonesia.
Setelah jendela cokpit kembali terbuka, sebagai tanda pembajak berada di belakang, kembali Bambang menaiki tangga.
Kali ini, dia menjulurkan tangannya dengan mengangkat pistol tujuannya menunggu pembajak masuk ke cocpit. Dia akan menembak.
Baca: Kolonel Moeng Telan 6 Telur Ular Sanca, Mau tak Mau Siswa Kopassus Jawab Siap, Lalu Ikut Makan
Namun posisi untuk menembak itu buat Bambang cukup sulit, karena tinggi dirinya tidak sampai menjangkau jendela secara penuh.
Melihat kondisi tersebut sang pilot setengah berteriak,
“Saya AURI, saya AURI, saya bisa menembak.”
Mendengar teriakan lirih pilot yang meminta pistol, Bambang secara reflek memberikan pistolnya kepada sang pilot.
Suasana tegang itu berlangsung lima menit lamanya.
Mendadak co-pilot dan pilot turun dari pesawat tergesa-gesa.
Ternyata tembakan telah dilepaskan dan pembajak Hermawan telah mati.
Captain Hindiarto menuturkan kepada Kompas, bahwa tembakan pertama yang dilepaskan, tepat mengenai leher si pembajak.
“Saya yakin satu tembakan itu sudah mematikannya,” kata Hindiarto.
Tapi karena Co-pilot Soleh berteriak, “Tembak lagi Cap,” maka dua peluru menyusul menembus tubuh si pembajak, yang terguling menutup api yang sudah menyala, sehingga api padam (api ini sulutkan Hermawan pada serbuk TNT yang ditaburkan di lantai pesawat).
“Sungguh miracle (mukjizat), saya masih hidup,” kata penerbang Merpati asal Solo ini.
Tiga peluru yang dimuntahkan bekas penerbang DAUM (Djawatan Angkutan Udara Militer) tersebut menyarang di kepala Hermawan.
Peluru menamatkan riwayat pembajak dan drama pembajakan pertama di Indonesia.
Baca: Hujan Tembakan saat Paskhas Turun dari Helikopter, Risiko Penyelamatan Pilot tempur Rp 1 Miliar
Baca: Pesawat Jatuh di Pekarangan Rumah Warga di Gunung Kidul, Pilotnya Vokalis Endank Soekamti
Baca: Hujan Tembakan saat Paskhas Turun dari Helikopter, Risiko Penyelamatan Pilot tempur Rp 1 Miliar