Kesehatan

Lagi Depresi, Disarankan Tidak Konsumsi 5 Makanan dan Minuman Ini!

Siapa pun tidak ingin terjebak dalam kelamnya depresi. Efeknya, bisa sangat mengganggu bahkan membahayakan jiwa

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
Ilustrasi 

Serat dalam buah utuh membuat Anda merasa kenyang dan memperlambat kerja darah dalam mengambil energi. Jika buah dibuat jus, maka serat dapat hilang dan ini berarti ibarat Anda hanya minum air gula yang dapat menimbulkan lonjakan darah. Hal ini dapat membuat Anda cepat lapar dan emosi (alias hangry). Kondisi ini sama sekali tidak membantu mengatasi depresi. Lebih baik makan buah dalam bentuk utuh atau dipotong-potong.

Baca: Stres Bikin Frekuensi Makan Meningkat, Berikut Analisa Ilmiahnya

Baca: Kisah Bayi Plastik yang Dikubur karena Sang Ibu Khawatir Ditinggal Kekasihnya

Baca: Apakah Pemain Film Panas Wanita Benar-benar Orgasme Saat Syuting?

2. Soda

Soda memiliki hubungan langsung dengan depresi juga akibat kandungan gulanya yang tinggi. Menurut studi yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Academy of Neurology pada tahun 2013 lalu, orang-orang yang gemar minum minuman manis, termasuk soda, fruit punch, atau es teh manis secara teratur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi.

3. Roti tawar panggang (toast)

Jika rotinya adalah roti putih (white bread), ya, ini bisa bikin depresi memburuk. Tepung terigu yang telah mengalami banyak proses dapat dengan cepat berubah menjadi gula darah setelah dikonsumsi. Ini dapat menyebabkan energi melonjak dengan cepat dan turun sama cepatnya, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kecemasan dan depresi. Lebih baik toast dari roti yang terbuat dari biji-bijian utuh (whole grain).

Baca: Fotonya Viral - Tak Ada Zebra, Pengurus Kebun Binatang Diduga Cat Tubuh Kuda Biasa

Baca: Ini Tanda-tanda Wanita Sudah Menopause, dan Pengaruhnya pada Kehidupan Seksual

Baca: Beli Ular Secara Online Untuk Bahan Obat Tradisional, Wanita Ini Keburu Dipatuk

Baca: Fakta dan Mitos Prostat - Jangan Dianggap Sepele, Bisa Ganggu Kehidupan Intim Anda

4. Kopi

Jika Anda tidak biasa minum kopi, kafein dalam kopi dapat membuat Anda gelisah dan gugup serta mengancam kualitas tidur. Kedua hal tersebut sama sekali tidak akan membantu Anda mengatasi depresi. Jika Anda penggemar kopi dan mengalami depresi, perlahan kurangi asupan kopi, jangan berhenti secara drastis atau total. Jika tetap ingin ngopi, pilihlah yang decaf.

5. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol memang dapat menimbulkan perasaan tenang untuk sementara, membuat penderita depresi lebih mudah tidur, serta melupakan masalahnya sejenak. Namun, setelah efek dari alkohol ini hilang, orang tersebut dapat merasa lebih sedih daripada sebelumnya, sehingga memicu timbulnya depresi.

Daripada makanan dan minuman di atas, dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter menganjurkan untuk mengatasi depresi dengan fokus pada konsumsi berbagai makanan yang memiliki kandungan ini:

1. Antioksidan
Antioksidan seperti vitamin A, C, dan E bisa Anda temukan pada sayur dan buah. Zat ini penting untuk mengatasi kelebihan radikal bebas dalam otak, yang sekaligus mengurangi gejala depresi.

2. Omega-3
Makanan yang mengandung omega-3 tinggi, seperti ikan, kedelai, dan kacang-kacangan sangat bermanfaat dalam mencegah dan mengatasi depresi.

3. Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks, seperti gandum utuh atau beras merah, tidak hanya bikin Anda kenyang lebih lama, tapi juga berperan dalam mencegah dan mengatasi gejala depresi.

4. Protein
Sumber protein yang kaya akan asam amino triptofan, seperti ikan tuna dan daging ayam, sangat baik untuk menangkal depresi. Sumber protein lain, seperti telur, susu, dan kacang-kacangan juga baik untuk menjaga kebugaran tubuh Anda.

5. Vitamin D dan selenium
Makanan yang mengandung vitamin D seperti susu dan minyak ikan, atau makanan yang kaya selenium seperti kacang-kacangan, daging, dan boga bahari (seafood) memberikan manfaat yang signifikan dalam mengatasi depresi.

Supaya dapat benar-benar terlepas dari jerat depresi, Anda juga bisa melakukan olahraga secara rutin, menerapkan gaya hidup sehat, serta stop kebiasaan merokok dan minum minuman keras.

"Jika cara-cara ini dan belum mampu mengatasi stres dan depresi yang dialami, mungkin ini waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater," jar Bobby mengakhiri.

Sumber: Facebook/Klikdokter.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved