Kisah 'Ajaib' Tiga Tukang Becak yang Bisa Naik Haji yang Cuma Berpenghasilan Rp20 Ribu/Hari

Bila ada cerita dalam sebuah sinetron, "Tukang Bubur naik haji," dan itu hanya cerita fiksi belaka.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase intisari-online

Sehari-hari, kerjanya hanya sebagai tukang becak yang mengangkut ikan dari dermaga ke rumah nelayan di Gili Ketapang.

Pendapatan hariannya berkisar Rp100 - 150 ribu saja, itu juga harus dikurangi lagi untuk biaya makan dan kebutuhan keluarga sehari-hari.

Sisanya tak banyak, paling Santuso hanya bisa menyisihkan Rp500 -1.000 saja untuk tabungan hajinya.

Selama 10 tahun Santuso menabung sedikit demi sedikit dan disertai pula dengan doa yang tak henti.

Baca: Temui Pengungsi Pentagen di Masjid, Zainal Perintahkan Sekda Bangun Dapur Umum

"Selain bekerja keras, saya juga selalu sholat. Sholat tahajud juga tidak pernah ketinggalan," kata Santuso.

Doanya kini terkabul, tahun 2018 ini Santuso akan berangkat haji meski tak ditemani sang istri.

"Sebenarnya saya juga ingin pergi bersama istri. Tapi uangnya tidak cukup. Disyukuri saja, istri saya juga ikhlas," lanjutnya.

Belajar dari kisah 3 tukang becak yang berhasil mewujudkan mimpinya pergi ke Tanah Suci, kita akan sadar bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha.(intisari-online/Aulia Dian Permata)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Berpenghasilan 20 Ribu/Hari Tapi Bisa Naik Haji, Inilah Kisah 'Ajaib' 3 Tukang Becak Naik Haji, http://bangka.tribunnews.com/2018/07/31/berpenghasilan-20-ribuhari-tapi-bisa-naik-haji-inilah-kisah-ajaib-3-tukang-becak-naik-haji?page=all.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved