Kisah 'Ajaib' Tiga Tukang Becak yang Bisa Naik Haji yang Cuma Berpenghasilan Rp20 Ribu/Hari
Bila ada cerita dalam sebuah sinetron, "Tukang Bubur naik haji," dan itu hanya cerita fiksi belaka.
Selama belasan tahun, Maksum menyisihkan pendapatan kecilnya ke rekening tabungan haji.
Niat tulusnya terjawab saat dia akhirnya berhasil terdaftar sebagai anggota kloter 6 jamaah haji yang diberangkatkan melalui Surabaya tahun 2017 lalu.
Baca: Gunakan Data Bank Dunia, SBY Sebut 100 Juta Warga Indonesia Miskin
Maksum tak henti-hentinya bersyukur karena di usianya yang kala itu 79 tahun, dia berhasil mewujudkan mimpinya.
2. Mashuri, menabung selama 40 tahun untuk biaya naik haji
Pasangan suami istri asal Grobogan, Jawa Tengah, Mashuri (62 tahun) dan Siti Patimah (59 tahun) menyisihkan uang hasil menarik becak selama 40 tahun.
Sejak masih muda, mereka memang punya cita-cita harus bisa pergi ke Tanah Suci untuk beribadah haji.
Mashuri berusaha mewujudkan janji serta mimpinya bersama istri tercinta.
Mashuri sadar, sebagai tukang becak, dia tak punya banyak uang untuk biaya naik haji berdua.
Mashuri mencari cara agar uangnya bisa bertambah dengan cepat.
Baca: Ibu dan Anak Trauma Melihat Rumahnya Dibakar Massa, Kenapa Ini Lambat Diatasi
Bapak 4 anak ini awalnya menabung uang hasil menarik becak, lalu digunakan untuk beternak sapi.
Mashuri dan Siti merawat sapi-sapinya dengan penuh perhatian dan memperlakukan hewan ternaknya dengan baik.
Setelah beranak pinak, Mashuri menjual 6 ekor sapinya untuk ongkos haji bersama istri.
Mashuri dan Siti Patimah akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya. Mereka akan berangkat ke Mekah pada 7 Agustus 2018 ini melalui Embarkasi Donohudan, Solo.
3. Santuso, menabung selama 10 tahun untuk biaya haji
Santuso (55 tahun), warga Gili Ketapang, Probolinggo ini tak pernah menyangka dia akan bisa melaksanakan ibadah haji tahun 2018 ini.