Kesehatan

Apa Dampak pada Suami Jika Istri Sering Menolak Berhubungan?

Berhubungan intim suami istri tidak hanya menjadi kewajiban dalam pernikahan, namun juga salah satu cara untuk menciptakan keluarga

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
Net
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Berhubungan intim suami istri tidak hanya menjadi kewajiban dalam pernikahan, namun juga salah satu cara untuk menciptakan keluarga bahagia. Hubungan seksual juga dapat dikatakan salah satu ekspresi cinta yang paling mendalam bagi pasangan suami istri.

Idealnya berhubungan intim dilakukan bukan hanya sebatas kewajiban semata, apalagi dikarenakan paksaan. Namun jika istri menolak berhubungan seks dengan suami, dan ini sering terjadi, apa yang dirasakan suami?

Baca: Sebelum Posting Foto Anak di Media Sosial, Pikir Dulu Bahayanya. Jadi Incaran Paedofil!

Dilansir dari theAsianParent Singapura, Bianchi Mendoza, seorang Perawat yang juga seorang penulis menjawab dan memberikan ulasan atas pertanyaan tersebut.

Menurut Bianchi, pada beberapa pasangan redupnya kehidupan seks bisa menyebabkan keretakan rumah tangga. Tidak salah jika penolakan ini terus terjadi akan menimbulkan pertanyaan besar. Masihkah pasangan mencintainya?

Jangan-jangan rasa cinta kian lenyap hingga akhirnya merusak komitmen pernikahan. Akibatnya menimbulkan perasaan kalau pasangan menganggapnya tidak menarik lagi.

Apakah jika istri menolak berhubungan seks dengan suami dianggap tidak memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai istri?

Seorang perempuan yang sudah menikah berbagi kegelisahannya. Rasa dilema yang ia rasakan karena dirinya enggan berhubungan seksual, namun sang suami terus memintanya untuk melakukan hubungan seksual.

Baca: Mengapa Wanita Sulit Mencapai Orgasme? Simak 4 Cara Membuatnya Mencapai Puncak

Baca: VIDEO: Bayi Tak Berhenti Menangis, Gunakan Teknik The Hold, Ajaib!

Dalam forum Womens Health, ia menulis bagaimana suaminya mengajak melakukan hubungan seksual setiap hari dan menjadi marah saat dirinya menolak.

Sebenarnya dia sangat menyesali bagaimana suaminya seakan memanfaatkan hubungan seksual seperti alat tawar-menawar, mewajibkan dirinya untuk memenuhi apa yang diinginkan.

Meskipun mereka masih pasangan muda yang baru menikah, kondisi ini tentu saja memicu konflik dalam kehidupan pernikahan mereka. Bahkan ia mengaku sekeras apapun dirinya berusaha memecahkan masalah ini, ia masih belum juga menemukan cara yang tepat memperbaiki masalah khusus ini.

Risiko yang timbul

Mengutip Anna Surti Ariani, S. Psi, M. Psi sebagai psikolog keluarga di laman theAsianParent Indonesia mengatakanm, kalau istri menolak berhubungan seks dengan suami memang bisa memicu masalah dalam hubungan pernikahan.

Baca: Jumlah Wanita yang Mengaku Lesbian Kian Bertambah, Apa Faktor?

Baca: WASPADA - Sinar Matahari di Musim Kemarau Bisa Picu 5 Penyakit Kulit Ini

Baca: Wanita Culik Bayi dari RS, Lalu Rawat Seperti Anak Sendiri. Ini yang Terjadi 20 Tahun Kemudian

Salah satunya bisa saja menimbulkan persepsi yang keliru, karena penolakan istri bisa berdampak secara biologis ataupun menyinggung perasaan kejantanannya.

Namun, ia pun menegaskan bahwa sebenarnya masalah ini bisa diatasi dengan komunikasi dua arah. Dengan membuka obrolan secara terbuka. Namun yang perlu diingat adalah penolakan perlu dilakukan secara halus.

"Salah satu cara memperhalus keterusterangan adalah dengan menggunakan 'I message'," ungkapnya.

Psikolog yang kerap disapa dengan panggilan Nina Teguh ini menambahkan, 'I message' bisa didefinisikan sebagai cara mengekspresikan pikiran dan perasaaan kita tentang suatu pengalaman atau interaksi, dengan menggunakan suara lembut dan pernyataan yang dimulai dengan `saya'."

Harapannya. cara komunikasi seperti ini bisa dipahami oleh suami. Toh, sebenarnya pernikahan yang sehat tidak tergantung pada berapa kali istri melakukan hubungan seksual.

Baca: Membawa Bayi 11 Bulan Mudik ke Luar Kota. Sudah Amankah, Dok?

Baca: Ditinggal dengan Kakak Berusia 3 Tahun, Bayi 37 Hari Telan Tiga Buah Sekrup.  Kondisinya. . .

Baca: Kentut 20 Kali dalam Sehari, Normalkah?

Baca: ASTAGA! - Gara-gara Perawat Ceroboh, Kaki Bayi Usia 4 Hari Ini Terpaksa Dipotong

Hanya karena istri jarang melakukan hubungan seks, bukan berarti istri tidak lagi mencintai dan mendukung pasangan. Karena seperti yang diungkapkan Nina Teguh, keinginan untuk berhubungan seks dapat bergantung pada kebutuhan individu, suasana hati, atau berbagai faktor lain yang memengaruhi perilaku seksual.

"Kalau dilihat dari sisi psikologi kan yang penting adalah bagaimana caranya supaya hubungan suami istri masih terus dijalani dengan sehat. Jadi yang bisa dilakukan sih sebaiknya memang berterus terang kepada suaminya."

Kehidupan seksual yang sehat tidak seharusnya menjadi sesuatu paksaan atau dianggap sebagai kewajiban semata. Wajar jika istri merasa lelah atau dalam suatu waktu memiliki keinginan untuk mengatakan tidak saat suami mengajak berhubungan seksual.

Jika memang sudah mulai merasa terganggu, tidak ada salahnya meminta bantuan pada konselor perkawinan untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat.

Sumber: theAsianParent Indonesia/Psychology Today, The Huffington Post

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved