Kesehatan
WASPADA - Sinar Matahari di Musim Kemarau Bisa Picu 5 Penyakit Kulit Ini
Musim kemarau tahun sudah menunjukkan 'kegarangannya'. Suhu udara pada kisaran 33-34 sudah kerap membuat gerah.
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMBI.COM - Musim kemarau tahun sudah menunjukkan 'kegarangannya'. Suhu udara pada kisaran 33-34 sudah kerap membuat gerah. Begitupun paparan sinar matahari yang terasa membakar hingga ke hati.
Tak hanya menimbulkan gerah, paparan sinar matahari di musim kemarau juga dapat menimbulkan penyakit kulitt. dr. Nitish Basant Adnani BmedSc dari akun klikdokter.com memaparkan fakta medisnya yang kembali diunggah akun yang sama di Facebook, Senin (11/6) pukul 10.30 WIB.
Baca: Wanita Culik Bayi dari RS, Lalu Rawat Seperti Anak Sendiri. Ini yang Terjadi 20 Tahun Kemudian
Namun, pada sebagian penduduk dunia di belahan yang lain, meski terasa terik, musim kemarau adalah saat yang dinanti banyak orang. Hari yang cerah mendukung untuk traveling dan berbagai kegiatan luar ruangan.
Meski demikian, paparan sinar matahari yang panas dan terik saat musim kemarau dapat memicu beberapa keluhan kesehatan termasuk penyakit kulit jika Anda tidak melindungi diri dengan baik dari paparan sinar ultraviolet (UV).
Berikut lima penyakit kulit yang bisa dipicu oleh paparan sinar matahari saat musim kemarau:
1. Sunburnt
Sunburnt atau luka bakar akibat terekspos radiasi UV dari sinar matahari merupakan salah satu kondisi yang sering terjadi jika Anda terpapar sinar matahari terlalu lama. Umumnya, keluhan yang timbul adalah kemerahan pada kulit yang terkadang dapat disertai kulit yang gatal dan mengelupas.
Pada kondisi yang berat, juga dapat terjadi luka pada kulit akibat sunburnt. Oleh sebab itu, Anda sangat dianjurkan untuk menggunakan tabir surya dengan sun protection factor (SPF) setidaknya 30, dan digunakan minimal 20 menit sebelum melakukan aktivitas di bawah sinar matahari.
Baca: Membawa Bayi 11 Bulan Mudik ke Luar Kota. Sudah Amankah, Dok?
Baca: Ditinggal dengan Kakak Berusia 3 Tahun, Bayi 37 Hari Telan Tiga Buah Sekrup. Kondisinya. . .
2. Solar elastosis
Solar elastosis merupakan salah satu kondisi adanya kerutan pada kulit yang diduga terjadi akibat kerusakan jaringan elastis pada kulit akibat paparan sinar matahari. Biasanya, tanda dan gejala solar elastosis adalah adanya kerutan serta kelonggaran pada kulit.
3. Kanker kulit
Kanker kulit juga merupakan salah satu kondisi yang juga dapat timbul akibat paparan sinar matahari terhadap kulit yang tidak terlindungi dengan baik dalam jangka waktu lama. Ada beberapa jenis kanker kulit yang bisa terjadi. Tiga jenis yang tersering adalah melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa.
Umumnya, kondisi tersebut dapat ditandai dengan adanya tahi lalat pada kulit yang mengalami perubahan warna, elevasi, bentuk, ukuran, dan lain-lain. Selain itu, adanya tahi lalat yang berdarah juga perlu diwaspadai.
Baca: Kentut 20 Kali dalam Sehari, Normalkah?
Baca: ASTAGA! - Gara-gara Perawat Ceroboh, Kaki Bayi Usia 4 Hari Ini Terpaksa Dipotong
Baca: HATI-HATI - Mudik atau Tidak Anda Bisa Terserang Penyakit Ini Usai Lebaran
4. Polymorphous light eruption (PMLE)
Penyakit kulit jenis ini umumnya terjadi pada wanita kelompok usia 20-40 tahun dan juga sering terjadi pada individu yang memiliki sensitivitas terhadap sinar matahari. Tanda dan gejala dari PMLE dapat berupa ruam dengan bintik-bintik merah atau merah muda, rasa gatal, ruam yang meninggi, serta didapati kekeringan dan sensasi terbakar pada kulit.