Kesehatan

WASPADA - Sinar Matahari di Musim Kemarau Bisa Picu 5 Penyakit Kulit Ini

Musim kemarau tahun sudah menunjukkan 'kegarangannya'. Suhu udara pada kisaran 33-34 sudah kerap membuat gerah.

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto WASPADA - Sinar Matahari di Musim Kemarau Bisa Picu 5 Penyakit Kulit Ini
Huffpost
Kulit yang terbakar karena sinar matahari mungkin hanya terlihat seperti situasi sementara. Tapi sebenarnya, bila dibiarkan berlarut-larut dapat membuat kerusakan pada kulit kita. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui apa saja yang perlu dilakukan bila kulit kita terbakar karena sinar matahari

5. Age spots

Age spots diduga terjadi akibat paparan sinar matahari yang berlebih. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bintik gelap kecokelatan, abu-abu, atau hitam pada bagian tubuh tertentu seperti wajah, lengan, tangan, serta beberapa bagian tubuh lainnya yang sering terekspos sinar matahari. Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan alami kulit untuk menghalau radiasi UV dari matahari semakin melemah, sehingga kemungkinan age spots untuk timbul pun semakin tinggi.

Ekspos yang berlebih terhadap sinar matahari saat musim kemarau dapat meningkatkan risiko Anda untuk terkena beberapa jenis kelainan pada kulit. Oleh karena itu, sebelum melakukan aktivitas outdoor yang melibatkan paparan sinar matahari selama durasi yang cukup panjang, jangan lupa untuk menggunakan tabir surya yang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Baca: TANYA USTAZ:  Kapan Waktu yang Tepat Untuk Mandi Junub?

Baca: 5 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Wajah Anda Cepat Boros, Nomor 4 Jangan Tempel Pipi ke Bantal

Baca: 6 Jenis Makanan Ini Bahaya Dikonsumsi Mentah, Nomor 5 Malah Sudah Biasa

Baca: Kisah PSK yang Pasang 100 Susuk di Tubuhnya. Saat Dilepas, Terjadi Berbagai Peristiwa Mengerikan

"Selain itu, apabila Anda mendapati keluhan atau penyakit pada kulit yang diduga timbul setelah terpapar sinar matahari saat musim kemarau, sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisis secara langsung guna menentukan penyebab dan penanganan yang paling tepat," jelas dr. Nitish.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved