Relationship

Mengapa Wanita Sulit Mencapai Orgasme? Simak 4 Cara Membuatnya Mencapai 'Puncak'

Orgasme diartikan sebagai puncak dari sensasi kepuasan dari hubungan seksual yang melibatkan fisik dan psikis. Hampir tidak ada pria

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMBI.COM - Orgasme diartikan sebagai puncak dari sensasi kepuasan dari hubungan seksual yang melibatkan fisik dan psikis. Hampir tidak ada pria yang bermasalah dalam meraihnya. Namun, mengapa wanita seperti sulit mencapainya?

Dokter Karin Wiradarma dari klikdokter.com mengulas 4 cara untuk membuat wanita orgasme, yang diunggah akun yang sama di Facebook. Menurut dr. Karin, saat orgasme wanita dapat merasakan perasaan nikmat yang luar biasa, yang bisa ditandai dengan mengejangnya otot-otot vagina -bahkan seluruh tubuh, disertai dengan perasaan puas dan rileks.

Baca: Wanita Culik Bayi dari RS, Lalu Rawat Seperti Anak Sendiri. Ini yang Terjadi 20 Tahun Kemudian

"Pria biasanya hanya bisa mengalami satu kali orgasme dan harus beristirahat terlebih dahulu dari rangsangan seksual agar bisa `memulai' kembali. Ini berbeda dengan wanita dikenal dengan kemampuannya untuk mengalami multiorgasme," ujar Karin.

Selain memiliki kemampuan multiorgasme, wanita juga dapat meraih orgasme melalui dua cara, yakni lewat rangsangan klitoris dan vagina. Pada umumnya, wanita akan lebih mudah mencapai orgasme melalui rangsangan klitoris.

Meskipun begitu, berdasarkan data statistik, masih ditemukan sejumlah besar wanita yang memiliki kesukaran mengalami orgasme. Bahkan angkanya mencapai 40% -dibandingkan laki-laki yang hanya 5%. Mengapa bisa begitu ya?

Banyak Faktor

Ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan seorang wanita dalam meraih orgasme. Jika ada faktor yang tidak terpenuhi, maka wanita tersebut dapat mengalami kesulitan dalam mencapai orgasme.

Baca: Kentut 20 Kali dalam Sehari, Normalkah?

Baca: 5 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Wajah Anda Cepat Boros, Nomor 4 Jangan Tempel Pipi ke Bantal

Faktor tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni psikososial dan fisik:

Faktor Psikososial Lebih Berpengaruh

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor psikososial dapat lebih berpengaruh ketimbang faktor fisik. Wanita akan dapat meraih orgasme dengan mudah jika ia merasa bahagia, puas dengan dirinya sendiri, dan berada dalam keadaan emosi yang stabil.

Wanita yang menyayangi dan puas dengan pasangannya, serta bahagia dengan hubungannya akan lebih mudah meraih orgasme. Sedangkan wanita yang sedang mengalami depresi, kecemasan, dan kemarahan akan lebih sulit meraih orgasme.

Lingkungan juga turut memengaruhi. Wanita yang hidup dalam lingkungan yang menganggap bahwa seks adalah tabu dan mengajarkan bahwa wanita tidak boleh menikmati seks dengan pasangan akan lebih sulit mengalami orgasme.

Faktor Fisik

Faktor fisik yang mempengaruhi adalah usia dan hormonal. Wanita yang berusia di atas 50 tahun akan memiliki kesulitan dalam meraih orgasme ketimbangan wanita yang lebih muda.

Baca: Kisah PSK yang Pasang 100 Susuk di Tubuhnya. Saat Dilepas, Terjadi Berbagai Peristiwa Mengerikan

Baca: Pertama dalam Sejarah - Gadis Keturunan Malaysia-Indonesia Ikuti Miss Universe di Selandia Baru

Baca: Jangan Pernah Mencoba! Inilah yang Terjadi pada Tubuh Orang yang Gantung Diri

Hal ini dikarenakan hormon progesteron dan estrogen yang menurun kala wanita mendekati atau melewati menopause (mati haid). Selain 2 hormon tersebut, penurunan testosteron juga diduga dapat menurunkan gairah seksual wanita.

Selain hal tersebut, wanita yang menderita penyakit seperti kanker, diabetes, trauma saraf tulang belakang, atau yang menjalani operasi pengangkatan rahim juga cenderung kesulitan meraih orgasme.

Obat-obatan tertentu juga dapat menghambat orgasme. Misalnya obat untuk menangani depresi, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya.

Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?

"Pertama, berdamailah dengan diri sendiri dan pasangan. Jika mengalami masalah psikologis atau hubungan yang belum terselesaikan, Anda dapat mencari bantuan dari keluarga, sahabat, psikolog atau dokter yang ahli di bidangnya," saran dr. Karin.

Lalu, ciptakan suasana yang romantis dan menyenangkan sebelum memulai hubungan intim, agar Anda dan pasangan sama-sama rileks. Perbanyak dan perlama durasi `pemanasan' atau foreplay. Mintalah pada pasangan untuk mencumbu dan merangsang titik-titik sensitif Anda, terutama klitoris. Hindari `langsung tancap'.

Baca: Tidak Disarankan Mengonsumsi Pil KB Secara Terus-menerus, Efeknya Cukup Membahayakan

Baca: HATI-HATI - Mudik atau Tidak Anda Bisa Terserang Penyakit Ini Usai Lebaran

Baca: Hati-hati! Usus Bisa Masuk ke dalam Buah Zakar Karena Faktor Ini. Waspadai Putra Anda

Baca: Bayi Plastik Terlahir di India, Kulit Berkilat dan Sukar Bernafas. Ini Penjelasan Ahli Medis

Bukan tidak mungkin Anda sudah mendapatkan orgasme melalui stimulasi klitoris saat foreplay. Data penelitian menunjukkan bahwa wanita akan lebih mudah mengalami orgasme vaginal jika ia telah terlebih dahulu mendapatkan rangsangan klitoris.

Praktikkan posisi hubungan seksual yang memungkinkan Anda untuk menerima rangsangan klitoris lebih banyak dari pasangan. Anda dan pasangan dapat mencoba posisi misionaris. Namun usahakan agar posisi pasangan tidak tidur tengkurap mendekati Anda, melainkan tegak.

"Metode lain? Coba gaya woman on top. Pasangan Anda berbaring, sementara Anda duduk di atasnya. Atau Anda bisa mencoba gaya `sendok'. Anda berbaring miring, sementara pasangan Anda berada di belakang," imbuh Karin.

Bagimana, selamat mencoba!

Sumber: Facebook/Klikdokter.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved