Kesehatan
Cek Pola Makan Keluarga Anda! Karena Bisa Pengaruhi Ukuran Otak
Selama ini kita kerap disarankan untuk pola makan yang sehat, selain untuk menjaga kesehatan, bentuk tubuh, juga agar tetap fresh
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Selama ini kita kerap disarankan untuk pola makan yang sehat, selain untuk menjaga kesehatan, bentuk tubuh, juga agar tetap fresh untuk kegiatan sehari-hari.
Namun tahukah Anda, pola makan juga menentukan volume otak lho. Saran ini kerap ditujukan mulai pada bayi hingga anak di masa remaja. Padahal pola makan yang sehat untuk volume otak berlaku untuk semua umur.
Bagaimana pola makan yang baik untuk menghasilkan volume otak yang diharapkan? Yuk disimak dan bandingkan dengan pola makan keluarga Anda saat ini.
Baca: Mantan Pegawai Honor di Dinas Kesehatan Bungo Tepergok Mencuri Kertas HVS
Bobby Agung Prasetyo dari akun klikdokter.com, telah mengulas topik ini dan kembali diunggah oleh akun yang sama ke Facebook, Rabu (23/5) pukul 18.00 WIB.
Dijelaskan Bobby, pola makan sehat adalah konsumsi makanan yang mengandung semua unsur gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Hal tersebut meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air. Selain itu, sumber nutrisinya juga harus dipilih sealami mungkin.
Menyantap makanan tidak sehat telah banyak dikaitkan dengan timbulnya sejumlah penyakit. Kelebihan pemanis buatan, misalnya, dapat membuat gula darah Anda melonjak drastis dan terkena diabetes.
Sebaliknya, asupan yang tepat akan memberikan manfaat buat tubuh Anda. Bahkan berdasarkan sebuah penelitian yang dilansir TIME, apa yang Anda makan dapat memengaruhi ukuran otak.
Baca: Dugaan Gratifikasi Proyek di Jambi - KPK Kembali Periksa Dua Saksi. Salah Satunya Ibu Rumah Tangga
Baca: Nyinyir Mempersoalkan Efektivitas Kerja Orang Berpuasa, Menteri Denmark Ini Dikecam
Makin sehat makanan, makin besar otak anda
Sebuah studi baru yang diterbitkan di Neurology menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan sehat punya kemungkinan tinggi memiliki volume otak lebih besar.
Meike Vernooij, seorang profesor epidemiologi dan radiologi di Erasmus University Medical Center, Belanda, ingin melihat bagaimana pola makan dapat memengaruhi ukuran otak. Bersama timnya, ia melakukan survei pada 6 ribu orang tua di Belanda berusia rata-rata 66 tahun terkait apa yang mereka makan lalu menganalisis hasil pemindaian otak selama 10 tahun.
"Hasilnya, orang yang makan makanan sehat kaya buah, sayuran, dan lemak sehat dari sumber seperti ikan, dan rendah daging merah, menunjukkan volume otak yang lebih besar. Selain itu, orang dengan pola makan sehat juga memiliki hippocampus-bagian otak untuk memproses memori-yang lebih besar," jelas Budi.
Vernooij dan timnya juga menganalisis pengaruh setiap makanan dan nutrisi. Mereka kemudian menemukan bahwa tidak ada satu pun komponen diet yang bertanggung jawab secara individual.
Baca: High Level Meeting TPID Propinsi Jambi - Ini Langkah Perum Bulog Divre Jambi Jelang Lebaran
Baca: 18 Tahun Bergabung di BSM, Kemas Erwan: Saya Menemukan Konsep yang Benar di Karir Sekarang
Baca: PETI di Lubuk Bedorong Sarolangun, Cek Endra: Tidak Boleh Dibiarkan, Kemenhut akan Turun
Itu artinya, efek gabungan dari buah, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, susu dan ikan berkontribusi pada volume otak yang lebih besar. Anda tidak dapat makan satu atau beberapa jenis saja untuk mendapatkan hasil maksimal. Para peneliti juga mendapati bahwa orang yang minum lebih sedikit minuman manis seperti soda memiliki volume otak yang lebih besar.
Pauline Croll, salah satu periset dalam studi tersebut, percaya bahwa temuan tersebut dapat mengarah pada penelitian baru tentang bagaimana diet bisa memengaruhi gangguan otak.
"Saya pikir hasil penelitian ini membuka banyak peluang. Sudah diketahui bahwa diet sehat dikaitkan dengan kesehatan otak yang lebih baik. Namun untuk benar-benar mengatakan bahwa diet yang baik dapat menurunkan risiko demensia, kita memerlukan penelitian yang lebih besar dan tindak lanjut lebih panjang," ujarnya.
Bagaimana kiat menjaga pola makan sehat untuk otak yang baik selain konsumsi daftar makanan di atas? Berdasarkan anjuran dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, ikuti tips sebagai berikut:
Baca: Dishut Sita 30 Kubik Kayu Ilegal Selama 2018, Berikut Lima Pelakunya
Baca: Buka Puasa Bersama Tribun Jambi, Ustaz: Puasa Ajarkan Mengendalikan Nafsu
Baca: Buka Puasa Tribun Jambi Bersama Relasi di Swiss-Belhotel Jambi
Baca: VIDEO: 8 Fakta Penyerangan Mapolsek Maro Sebo, Apakah Terkait Teroris?
1. Proses pengolahan yang baik
Untuk pengolahan makanan, metode memasak kukus, rebus, tumis dengan sedikit minyak lebih dianjurkan. Metode menggoreng, memanggang, dan dibakar kurang direkomendasikan. Karena selain mengandung banyak lemak, metode memasak ini juga merusak nilai gizi makanan karena panas tinggi.
2. Hindari konsumsi lemak berlebih
Singkirkan jeroan, lemak, otak, makanan berkuah santan, kulit ayam, dan kuning telur. Makanan-makanan tersebut merupakan sumber lemak penyebab obesitas dan gangguan kardiovaskular. Alihkan pilihan pada daging yang tanpa lemak, susu yang rendah lemak, susu kedelai, yoghurt, putih telur, serta ikan sebagai sumber protein terbaik.
3. Hindari bumbu berlebihan
Jangan menambahkan bumbu-bumbu penyedap secara berlebihan. Misalnya, unsur senyawa monosodium glutamat (MSG) yang tidak aman jika dikonsumsi terlalu banyak. Asupan garam juga harus dibatasi.
4. Jauhi makanan berbahan pengawet
Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa penggunaan bahan pengawet dalam rentang waktu lama dapat memicu penyakit kanker.
Pola makan terbukti bisa berdampak pada ukuran otak Anda. Hal ini kemudian akan memengaruhi memori, proses belajar, dan kesehatan mental Anda. Lakukan yang terbaik untuk diri Anda dengan menerapkan diet bergizi seimbang demi kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.