Soekarno Angkat Dirinya Jadi Presiden Seumur Hidup, Percobaan Pembunuhan Pun Kerap Datang Padanya
Aktivitas Bung Karno dilakukan tanpa sembunyi-sembunyi. Bung Karno bahkan menjadi pemimpin Partindo dan lagi-lagi membuat gusar Belanda.
Baca: Ditinggal Daus Mini Nikah, Wanita Cantik ini Nangis Sampai Ungkap Isi Chating: Dia Bilang Sayang?
Untuk mengatasi kemelut dan negara yang berada di ambang perpecahan, dengan dukungan Angkatan Darat, Bung Karno mengumumkan dekrit 5 Juli 1959 yang isinya membubarkan Badan Konstituante dan kembali ke UUD 1945.
Bung Karno bahkan mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup sehingga memunculkan rasa ketidakpuasan, keadaan ekonomi yang morat-marit, dan pemberontakan PRRI/Permesta yang melibatkan tokoh-tokoh PS serta Masjumi.
Kedua partai ‘pemberontak’ itu lalu dibubarkan oleh Bung Karno dengan akibat sejumlah upaya pembunuhan terhadap presiden.
Sejumlah upaya pembunuhan itu antara lain pelemparan granat terhadap rombongan Bung Karno di Cikini, Jakarta (November 1957) dan penembakkan menggunakan jet tempur oleh Daniel Maukar (Maret 1960).
Upaya pembunuhan terhadap Bung Karno lainnya adalah penembakan di Rajamandala, Cianjur ( April 1960)), dan pelemparan granat di Makasaar (Januari 1962).
Penembakan terhadap Bung Karno yang gagal di komplek Istana Presiden, Jakarta (Mei 1962), serangan mortir saat Bung Karno berkunjung ke Sulawesi ( 1960), serta serangan granat rombongan presiden di Cimanggis, Bogor (Desember 1964).