Soekarno Angkat Dirinya Jadi Presiden Seumur Hidup, Percobaan Pembunuhan Pun Kerap Datang Padanya

Aktivitas Bung Karno dilakukan tanpa sembunyi-sembunyi. Bung Karno bahkan menjadi pemimpin Partindo dan lagi-lagi membuat gusar Belanda.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Bung Karno 

Organisasi dan para tokoh itu sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia secara terbuka dan mendapat sambutan positif Jepang. 

Tanggapan positif bahkan diberikan langsung oleh Kaisar Jepang Hirohito dengan memberikan Bintang Kekaisaran kepada tiga tokoh yang saat itu diundang langsung ke Jepang, Bung Karno, Bung Hatta, dan Ki Bagoes Hadikoesoema. 

Namun ada juga organisasi yang melakukan gerakan bawah tanah kerena mereka menganggap Jepang adalah penjajah dan fasis yang berbahaya. 

Anggapan yang sesungguhnya mendekati kebenaran itu dilakukan oleh Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin. 

Tapi saat Jepang menyerah kalah kalah kepada Sekutu organisasi yang kooperatif dengan Jepang justru mendapat peluang besar untuk memproklamirkan kemerdekaan. 

Setelah melalui perjuangan dan pergulatan politik yang panjang Bung Karno dan Bung Hatta berhasil memproklamirkan kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. S 

atu hari kemudian keduanya diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. 

Pada 29 Agustus 1945 pengangkatan presiden dan wakilnya itu dikukuhkan lagi oleh KNIP. 

Keduanya mulai dikenal sebagai pasangan yang legendaris dan pamor kewibawaan Bung Karno yang jago orasi juga makin bersinar. 

Kewibawaan Bung Karno teruji ketika rapat raksasa di Lapangan Ikada digelar dan dihadiri lebih 200.000 orang. 

Baca: Lucinta Luna Layak Disebut Cantik dan Seksi, Artis Kontroversi ini pun Mengakuinya Bak Barbie

Rapat yang dijaga tentara Jepang bersenjata lengkap itu berlangsung aman berkat orasi Bung Karno yang mampu mengendalikan massa. 

Pasca kemerdekaan Bung Karno masih menghadapi banyak tantangan yang justru lebih berat. 

Pasukan Sekutu yang masuk ke Indonesia untuk melucuti pasukan Jepang dan membebaskan tawanan perang malah menimbulkan masalah baru karena diboncengi oleh NICA, Belanda. 

Kehadiran Belanda yang ingin menjajah lagi akhirnya memunculkan konflik baru mulai dari Pertempuran 10 November Surabaya hingga agresi militer Belanda kedua pada tahun 1948 yang berhasil menawan Bung Karno-Bung Hatta. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved