Terlahir Tanpa Sistem Kekebalan Tubuh, Memilukan Saat Alat Pendukung Hidupnya Dicabut

Lyla Ayres (6) meninggal beberapa hari setelah mengeluh sakit kepala. Lyla meninggal di rumah sakit

Editor: Fifi Suryani
Mirror Uk
Lyla Ayres (6) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Lyla Ayres (6) meninggal beberapa hari setelah mengeluh sakit kepala.

Lyla meninggal di rumah sakit setelah alat yang mendukung hidupnya dimatikan.

Gadis cantik itu lahir tanpa sistem kekebalan tubuh, ia meninggal karena penyakit sepsis.

Seminggu sebelum meninggal, Lyla meninggalkan pesan  yang membuat hati ibunya remuk redam.

Baca: GALERI FOTO: Sudah Lama Geram, Warga Stop Angkutan Sawit dan Galian C

Apa itu sepsis? dan pesan memilukan apa yang Lyla tinggalkan untuk ibunya? Mari kita simak.

Sepsis adalah suatu keadaan di mana tubuh bereaksi hebat terhadap bakteria atau mikroorganisme lain.

Lyla Ayres mengatakan kepada orang tuanya Sharon Ayres dan Mark Barfoot bahwa dia kepalanya terasa sangat sakit saat gadis kecil itu bangun tidur, (26/2/2018).

Dalam beberapa jam, dia tidak bisa lagi berdiri dan orang tuanya segera memanggl ambulans, dikutip dari Mirror.

Saat dia tiba di Rumah Sakit Lincoln County, murid sekolah dasar itu tidak memberikan respon sama sekali saat di periksa oleh tim dokter.

Awalnya hasil CT Scan memberikan harapan kepada kedua orang tua Lyla.

Baca: Pernah Berhubungan, Bisakah Membuat Miss V Rapat Kembali?

Baca: Masih Ingat Nuri Maulida? Ia Hadir dengan Kabar Duka: Mohon Dimaafkan Atas Segala Salah

Tetapi nyatanya kondisi gadis berambut pirang itu semakin memburuk.

Lyla akhirnya dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar, yakni dan Queen's Medical Center di Nottingham.

gadis
Lyla Ayres (6). (Mirror Uk)

Dikutip TribunJakarta.com dari Mirror Lyla tetap dalam perawatan intensif sampai, Kamis (1/3/2018).

"Itu terjadi dalam beberapa jam," kata ibunya.

Seperti tersambar petir, dokter memberi tahu orangtua gadis cantik itu bahwa tidak ada aktivitas lagi di otaknya dan mereka harus bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal.

"Mereka bilang begitu otak Lyla sudah mati, tidak ada gunanya menghidupkannya kembali," ujar Ibu Lyla sembari meneteskan airmata.

Dikelilingi oleh lima saudara laki-laki dan satu saudara perempuanya, keluarga tersebut mengucapkan selamat tinggal.

lyla
Lyla Ayres (6). (Mirror Uk)

Baca: GALERI FOTO & VIDEO: Pernah Koma 2 Hari, Anggota Regu Penyelamat Ini Kembali Dipatuk Kobra

Baca: Piala AFC 2018 - Persija Jakarta Menang Dramatis 1-0 atas Song Lam Nghe

Baca: TRAGIS - Balita Lompat-lompat di Atas Tubuh Adiknya. Ditakut-takuti Sejak Ibunya Hamil

Keputusan terberat telah dibuat, keluarga sepakat untuk mencabut semua alat penunjang hidup Lyla.

"Kami memegang tangannya dan semua menyanyikan Ed Sheeran bersama, "

Ibu Lyla bercerita bahwa putrinya kecil itu sangat mencintai Ed Sheeran.

Dia bermimpi melihat Ed Sheeran mononton konsernya dan lagu favoritnya adalah Photograph.

"Dia mencintai Ed Sheeran, sarung bantal kamar tidurnya adalah Ed Sheeran dan itu adalah mimpinya untuk melihatnya tinggal di konser.Dia telah menyimpan £ 5,70 di kotak uangnya yang dia katakan akan dia gunakan untuk membeli tiket untuk salah satu konsernya." jelas Ibu Lyla.

Gadis cantik berusia enam tahun itu selalu tahu bahwa dia sakit.

Baca: Dua Warga Tersambar Petir di Tanjabbar, Satu Tewas Satu Selamat

Baca: BKPSDM Tanjabbar Siapkan Regulasi Absensi Terintegrasi

Baca: Wilayah Kuala Jadi Kawasan Rawan Puting Beliung

Baca: Pilkada Kota Jambi - Ini Tanggapan Mulyadi Yatub Soal 80 Ribu KTP Tak Dikenal di Kota Jambi

Lyla selalu menujukan bekas lukanya yang ia terima dari berbagai operasi.

Saat Lyla lahir dokter memberi tahu orangtuanya bahwa bayi mereka lahir tanpa sistem kekebalan tubuh yang berfungsi.

"Ada yang salah dengan sistem kekebalan tubuhnya," ibunya menambahkan.

Ibu Lyla bercerita putrinya itu adalah pribadi yang kuat.

"Dia tidak pernah mengeluh tentang rasa sakit dan selalu tersenyum," kata Ibu Lyla.

Terlepas dari kondisinya, orang tuanya bersikeras bahwa anak harusnya sekolah sama seperti  anak lainya.

"Dia pergi ke sekolah dengan kursi roda tapi dia tetap bisa bermain," jelas Ibu Lyla.

Sharon Ayres, Ibunda Lyla juga bercerita bahwa gadis cantik itu anak yang periang dan memiliki banyak teman.

"Lyla memiliki begitu banyak teman, Dia tidak percaya pada kesedihan," ujarnya.

Pesan terakhir yang ditinggalkan Lyla sebelum, ajal datang menjemputnya sungguh meremukan hati sang ibu.

"Ulang tahunnya tanggal 20 Maret - tapi dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak ingin menjadi tua, dia ingin berumur enam tahun untuk selamanya."

Orangtua Lyla begitu patah hati, mereka mengatakan Lyla adalah anak perempuan yang bahagia meski beragam penyakit telah menggerogiti tubuh mungilnya.

"Dia selalu memiliki senyum di wajahnya, jadi kami ingin tetap bersikap positif seperti dia selalu menginginkannya," kata ibunya.

"Dia selalu tahu tentang kondisinya dan bangga dengan setiap bekas luka operasi yang dimilikinya," tutup Sharon Ayres.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved