Bukan Karena Peluru dan Penjajah, Jenderal Soedirman Panglima Pertama Indonesia Wafat Karena Kuman

Pada tanggal 29 Januari 1950 ia meninggal dunia di Rumah Peristirahatan Tentara Badakan, Magelang.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Jenderal Soedirman 

"Dukuh ini tidak pernah dikenal orang, dari dulu sampai sekarang," tulis Tjokropranolo.

"Tetapi tempat itu paling ideal untuk memimpin perang gerilya. Di dukuh itulah Panglima menetap paling lama, karena paling aman dibanding dengan tempat lain." 

Baca: Usai Masuk Penjara, Kerabat Roro Fitria Beberkan Segala Kebohongan ini

Kurir dikirim ke berbagai daerah untuk menyampaikan perintah militer dan mendapatkan berita perkembangan situasi di lapangan.

Banyak sekali komandan pasukan dan pejabat pemerintah dalam pengasingan yang meminta petunjuk, apa yang harus dilakukan untuk menjalankan pemerintahan di daerah yang terpisah dari Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pimpinan Presiden Syafruddin Prawiranegara di Sumatera.

(Sesaat sebelum ditawan Belanda, Presiden Soekarno memang telah menyerah-terimakan kekuasaan RI kepada Syafruddin Prawiranegara.) 

Hari-hari terakhir

Tanggal 7 Mei 1949 ditandatangani pernyataan bersama Roem – van  Royen untuk menyelesaikan konflik bersenjata di meja perundingan.

Usai sudah perang antara Republik Indonesia dan Belanda.

Panglima Soedirman memasuki Kota Yogya lagi dari Desa Ponjong tanggal 9 Juli 1949, setelah berfoto bersama dengan pembawa tandu terakhir yang dipakai menyeberangi Kali Opak dekat Piyungan.

Baca: Ini Obat Pengganti Abothyl yang Direkomendasi BPOM Untuk Atasi Sariawan

Pada tanggal 27 Desember 1949, pemerintah Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia.

Sayang, Pak Dirman tidak dapat menyaksikan hasil perjuangannya lebih lanjut.

Kuman tuberkulosis yang semakin menggerogoti paru-parunya selama ia berbulan-bulan masuk keluar hutan akhirnya mengalahkan dia.

Pada tanggal 29 Januari 1950 ia meninggal dunia di Rumah Peristirahatan Tentara Badakan, Magelang.

Pahlawan Kemerdekaan Nasional ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Baca: Pernikahan Sedarah, Istri Curiga Kelakuan Suami, Saat Diperlihatkan KK Oleh Pak RT Hatinya Hancur

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved