Bukan Karena Peluru dan Penjajah, Jenderal Soedirman Panglima Pertama Indonesia Wafat Karena Kuman
Pada tanggal 29 Januari 1950 ia meninggal dunia di Rumah Peristirahatan Tentara Badakan, Magelang.
Tetapi sidang kabinet belum juga dimulai, karena menunggu kedatangan Wakil Presiden Mohamad Hatta dari Kaliurang.
Pak Dirman merasa tidak berhasil menemui Presiden, dan minta kepada pengawalnya agar diantar kembali ke rumah dinasnya.
Sudah bulat tekadnya untuk meninggalkan kota, dan mengatur siasat dari luar Yogya saja.
Pukul 11.30, Pak Dirman meninggalkan kota dengan mobil tentara bersama dr. Soewondo (dokter pribadinya), Kapten Soepardjo Roestam, dan Kapten Tjokropranolo (pengawal pribadinya).
Baca: Mempelai Wanita ini Gunakan Bahasa Tubuhnya dan Buat Nangis Tamu Seruangan dan Pasangannya
Sesuai rencana, mereka bertolak ke Kediri. Dari kota itulah perlawanan akan diatur. Tentara Belanda waktu itu hanya menguasai kota-kota besar di pantai utara.
Daerah pantai selatan Jawa masih dikuasai RI.
Baca: Gila! 8 Kali Ganti Pacar Dalam Seminggu, Uang Saku Pria ini Rp 113 Juta Perbulan Disetop
Berkali-Kali Terhindar dari Maut
"Dengan dikawal pasukan kecil (tanpa bekal uang dari pemerintah), rombongan Jenderal Soedirman tiba di Kediri tanggal 23 Desember 1948, setelah melalui Grogol, Wonogiri, Jetis (Ponorogo), dan Bendo (Trenggalek)," tulis Pierre Heyboer dalam buku De Politionele Acties. De strijd om Indie, 1945/1949, tentang Jenderal Seodirman, sang guru yang jadi Panglima Besar yang tengah diburu-buru oleh tentara Belanda.
Usaha menghabisi Panglima terjadi lagi di desa Karangnongko (10 km barat Kota Kediri).
Ketika rombongan sedang beristirahat di desa itu, datanglah seseorang tak dikenal mencari Jenderal Soedirman.
Baca: Paru-paru Bersih Dalam 72 Jam Dengan Menggunakan Cara Ini, Racun Bakal Hilang Dari Tubuh
Ini jelas mencurigakan! Orang tak dikenal kok mencari Jenderal Panglima Angkatan Perang.
Karena curiga, Pak Dirman dan Kolonel Bambang Soepeno meninggalkan rumah penginapan pada pukul 05.00, dan masuk ke dalam hutan dengan berjalan kaki.