Perempuan Desa Durian Rambun Mulai Produksi Kopi Kemasan Asli Merangin

Kelompok Perempuan Harapan Baru Desa Durian Rambun dalam dua tahun mampu membeli kebun kopi dan memproduksi kopi kemasan sendiri.

Penulis: Hendri Dunan | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Dunan
Kelompok Perempuan Harapan Baru Desa Durian Rambun, Kecamatan Muara Siau Kabupaten Merangin yang berhasil memproduksi kopi kemasan dan membeli kebun sendiri. 

Perempuan Desa Durian Rambun Mulai Produksi Kopi Kemasan Asli Merangin

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Kelompok Perempuan Harapan Baru Desa Durian Rambun dalam dua tahun mampu membeli kebun kopi dan memproduksi kopi kemasan sendiri.

Sebuah langkah maju, dilakukan oleh kelompok perempuan Harapan Baru Desa Durian Rambun. Kelompok perempuan ini berinisiatif untuk mengelola kopi hasil kebun warga menjadi kopi kemasan.

Nuridawati ketua kelompok perempuan Harapan Baru menuturkan bahwa langkah mereka merubah diri berkat pendampingan yang dilakukan beberapa lembaga. Sehingga mereka berani untuk memulai usaha sendiri melalui komoditi kopi yang ada di desanya.

Selain itu, semangat lainya, mereka membentuk kelompok perempuan untuk ingin meningkatkan taraf hidup kaum perempuan dan keluarga di desa setempat.

Baca: Warga Durian Rambun Dilarang Pakai Penanak Nasi Listrik, Ternyata Masalah Ini yang Dihadapi

Baca: Warga Desa di Kecamatan Siau Kesulitan Akses Jalan dan Sinyal Telepon

Baca: Waspadai Karhutla di Puncak Kemarau, Manggala Agni Ruti Patroli

Baca: Momen Tour de Singkarak, Air Minum Segar Kembali Diproduksi

"Awalnya kami didampingi oleh satu lembaga. Kemudian dari situlah terus kami tingkatkan," ungkap Nuridawati, Ketua Kelompok Perempuan Harapan Baru, Desa Durian Rambun Kecamatan Muara Siau Kabupaten Merangin, Jambi, Kamis (11/7/2019).

Awalnya Kelompok Perempuan Harapan Baru ini berdiri tahun 2014. Dengan modal seadanya mereka membeli kopi hasil panen warga. Kemudian kopi tersebut mereka olah sendiri hingga menjadi kopi kemasan.

Setelah 2 tahun, tepatnya pada tahun 2016, Kelompok Perempuan Harapan Baru memilih untuk membeli kebun kopi sendiri. Sehingga kini mereka sudah bisa memanen kopi dari kebun sendiri.

"Saat ini bahan baku kami petik dari kebun sendiri dan kebun warga yang lain," ungkap Nuridawati.

Saat ini diakui Nuridawati, produksi kopi kemasan yang diberi nama Kopi Harapan Baru ini sudah dipasarkan. Mereka menitipkannya di toko-toko yang ada di pasar Muara Siau. Selain itu juga di titipkan di toko milik warga setempat dan desa lainnya.

"Pemasaran yang baru bisa kami jangkau baru di pasar Muara Siau dan dititip di rumah warga," ungkap Nuridawati.

Meski sudah memasarkan produksi mereka, Kelompok Perempuan Harapan baru ini masih berkeinginan meningkatkan kualitas kopi produksi mereka dengan penambahan peralatan baru yang lebih canggih.

"Kalau persaingan, kami akui hasil produksi kami masih butuh peningkatan mutu. Makanya kami ingin ada penambahan alat yang lebih canggih untuk mengolah bahan bakunya," ungkap ketua kelompok Harapan Baru.

Nuridawati mengakui bahwa pengolahan yang mereka lakukan masih bersifat manual. Sehingga pengaturan kadar keasaman kopi juga masih harus ditingkatkan. Sehingga kedepan rasa kopi yang dihasilkan benar-benar nikmat.

Baca: Apresiasi Pelanggan JNE, JLC Siapkan Hadiah Ratusan Juta hingga Liburan ke Luar Negeri

Baca: Penjual Rumah Fiktif di Jambi Divonis Hakim Lebih Berat

Baca: Izin Jual Mendominasi Perkara Permohonan di PN Muara Bungo

Baca: Angka Perceraian ASN di Bungo Meningkat, Segini Jumlahnya Hingga Pertengahan 2019

Saat ini, untuk menjaga kualitas produksi kopi yang mereka buat baru dari pemilihan bahan bakunya. Dimana Kelompok Perempuan Harapan Baru ini hanya memetik buah kopi yang berwarna merah saja. Mereka tidak mengambil atau memproduksi kopi pelangi, sebutan untuk hasil panen yang menyertakan buah berwana hijau dan kuning.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved