Kisah Militer RI
Kopassus vs Tropaz, Soegito Tanpa Ba-Bi-Bu Langsung Ceploskan Peluru dari Senjata Laras Panjangnya
Kopassus vs Tropaz, Soegito Tanpa Ba-Bi-Bu Langsung Ceploskan Peluru dari Senjata Laras Panjangnya
Kopassus vs Tropaz, Soegito Tanpa Ba-Bi-Bu Langsung Ceploskan Peluru dari Senjata Laras Panjangnya
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah heroik para pendahulu dalam satuan Pasukan Khusus, Kopassus kepunyaan TNI AD saat masa perang menjaga keutuhan negara patut diingat dan dihormati perjuangannya.
Sejarah mencatat, Indonesia pernah berjuang mempertahankan wilayahnya dari jajahan pemberontak di kawasan Timor Timur yang kini bernama Timor Leste.
Kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kala itu sungguh disegani, menilai kekuatan TNI sangat berbahaya bila dari perhitungan saja.
Kala itu Pasukan penjaga Timor Timur (Dili) bernama Tropaz.
Pasukan pemberontak yang sungguh kuat dan disebut sebagai tentara didikan pasukan Portugis harus dihadapi TNI kala itu.
Baca Juga:
BMKG Imbau Warga Waspada Udara Kering Menjelang Musim Kemarau, Berpotensi Kebakaran Hutan
Jasad Wanita Tak Berbusana Dimasukkan Dalam Springbed Penginapan di Muba, Dua Tangannya Dimutilasi
40 titik Panas Terdeteksi, Tersebar di 6 Kabupaten, Minggu Awal Mei Ada 15 Titik Hotspot di Jambi
PENEMUAN Mayat Wanita Tanpa Busana Dimutilasi di Sebuah Penginapan, Menginap Bersama Dua Pria
Kivlan Zen Ditangkap di Bandara Soetta saat Hendak ke Batam? Polri Beri Penjelasan Mengenai Hal Itu
Berjuang dengan banyaknya tentara Indonesia harus gugur, ternyata berbanding pula dengan banyaknya pihak musuh yang gugur.
Kal itu pasukan didikan Portugis tersebut dinamai Tropaz.
Tropaz adalah pasukan Timor Leste didikan Portugis yang kenyang dengan pengalaman tempur gerilya.
Mereka ternyata sudah kenyang dengan banyak gemblengan, sehingga bisa menghadapi TNI yang terkenal dengan strategi gerilyanya juga.
Tidak hanya anggota TNI biasa, Kopassus yang saat itu masih bernama Kopassandha juga menghadapi pasukan Tropaz tersebut.
Mereka diterjunkan untuk menumpas pemberontakan di daerah jajahan Portugis seperti Angola dan Mozambik.
Pasukan Tropaz juga memiliki kemampuan menembak yang sangat baik.
7 Desember 1975, TNI menggelar operasi lintas udara terbesar untuk menguasai Kota Dili, Timor Portugal.
Jumlah pasukan yang diterjunkan 270 orang Prajurit Para Komando dari Grup I Kopasandha (kini Kopassus TNI AD) dan 285 prajurit Yonif 501.

Banyak kelemahan dari operasi penyerbuan itu.