Kisah Militer RI
Kopassus vs Tropaz, Soegito Tanpa Ba-Bi-Bu Langsung Ceploskan Peluru dari Senjata Laras Panjangnya
Kopassus vs Tropaz, Soegito Tanpa Ba-Bi-Bu Langsung Ceploskan Peluru dari Senjata Laras Panjangnya
Dia mencabut granat kedua. "Blaaaar!!" ledakan keras terdengar hingga dinding bergetar.
Beberapa orang yang terluka berhamburan keluar.
Tanpa ba-bi-bu, Soegitu menarik picu senapan otomatisnya.
Rentetan peluru kaliber 7,62 mm segera menyiram dan menghabisi orang-orang berseragam hijau itu.
Dili dipenuhi suara tembak menembak hari itu.
Senapan serbu AK-47 milik Kopasandha versus senapan G3 standar NATO milik Tropaz dan Fretilin.
Siang harinya, pasukan baret merah itu berhasil menguasai Pelabuhan.

Letkol Soegito menggunakan sebuah bangunan yang belum jadi untuk markas Grup.
Dia mulai bisa mengontak pasukannya yang berceceran.
Di sinilah Soegito menerima kabar Mayor Inf Muji Raharjo tertembak di bagian leher. Lukanya sangat parah. Namun ajaib, nyawanya masih bisa tertolong.
Dia bisa sembuh karena peluru tidak merobek syarafnya.
Kota Dili bisa direbut hari itu juga. Pasukan Tropaz dan Fretilin mundur ke gunung untuk meneruskan perang Gerilya.
Kemenangan yang harus dibayar mahal dengan gugurnya 19 anggota Kopasandha dan 35 prajurit Yonif Linud 501.
Sementara dari pihak musuh sedikit simpang siur.
Ada yang menyebut 122 orang Pasukan Tropaz tewas, ada juga yang mencatat 105 orang. Selain itu puluhan pucuk senjata G-3 juga berhasil direbut.