Misteri Supersemar - Kontroversi hingga Tiga Salinan Supersemar yang Beredar, Mana yang Asli?
Ketika Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret 1966 di Istana Bogor, Jawa Barat.
Misteri Supersemar - Kontroversi hingga Tiga Salinan Supersemar yang Beredar, Mana yang Asli?
TRIBUNJAMBI.COM - Bulan Maret membuat ingatan tertarik mundur ke tanggal 11 Maret 1966.
Ketika Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret 1966 di Istana Bogor, Jawa Barat.
Sesungguhnya, tidak ada yang khusus tentang Supersemar itu.
Baca: Ajudan Paparkan Soekarno Dikibuli Soeharto Pakai Supersemar, Ini Frasa yang Bikin Kecolongan
Baca: Sebelum Selamatkan Jambret, Mursida Camat Paal Merah Pernah Viral Amuk Warga yang Buang Sampah
Baca: Jadwal Liga Italia Pekan ke 26 Jumat-Senin (1-4/3/2019) - Derbi Lazio vs AS Roma, Napoli vs Juventus
Oleh karena surat itu dibuat atas permintaan Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Soeharto yang menyatakan, apabila ia diberi kepercayaan, ia bisa mengatasi keadaan.
Pesan itu dititipkan Soeharto kepada tiga jenderal AD yang datang menemui Soekarno di Istana Bogor, 11 Maret 1966 sore.
Ketiga jenderal itu adalah Brigjen Amir Machmud (Panglima Kodam Jaya), Brigjen M Yusuf (Menteri Perindustrian Dasar), dan Mayjen Basuki Rachmat (Menteri Veteran dan Demobilisasi).

Permintaan Soeharto itu pun tidak dianggap luar biasa oleh Soekarno karena situasi pada hari-hari itu memang tidak menentu.
Demonstrasi mahasiswa menentang pemerintah berlangsung setiap hari sehingga mengganggu aktivitas pemerintah.
Pada 11 Maret 1966 pagi, dijadwalkan akan diadakan sidang Kabinet Dwikora yang Disempurnakan di Istana Merdeka.
Ada permintaan kepada para menteri untuk berkumpul ke Istana pada tanggal 10 Maret 1966 sore dan menginap di guest house agar dapat menghadiri sidang kabinet tepat waktu.
Beberapa menteri memilih menginap di guest house dan beberapa menteri datang ke Istana pagi-pagi sekali.
Soeharto tidak hadir dalam sidang kabinet itu dengan alasan sakit.
Baca: Ariel NOAH Ditolak Pevita Pearce? Ternyata Ini Latar Belakang Keluarga Dua Artis Ngetop Itu
Baca: Ratna Sarumpaet Ajukan Tahanan Kota, Atiqah Hasiholan Jadi penjamin hingga 5 Fakta Sidang Perdananya
Presiden Soekarno, yang bermalam di Istana Bogor, 11 Maret 1966 pukul 07.30, menanyakan situasi Ibu Kota kepada Pangdam Jaya Brigjen Amir Machmud.
Setelah mendapatkan jaminan bahwa situasi Ibu Kota aman, Soekarno menggunakan helikopter ke Jakarta untuk memimpin sidang kabinet.