Cara Tak Biasa Prajurit Kopassus Gunakan Taktik Mistis, Usir 3.000 Pemberontak Karena Sosok 'Hantu'

Meski jumlah lawan lebih banyak, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tidak muncur. Berbekal latihan dan kecerdasan, selalu mencari taktik mengalahkan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Prajurit Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Juru pikir Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memang jarang ditebak seperti apa serangan dan strategi yang dibuat demi menaklukan musuh.

Taktik Kopassus memang tak terduga. Tiba-tiba muncul, kemudian menghilang dengan cepat.

Strategi dan taktik Kopassus selalu berkembang dan berubah-ubah, menyesuaikan medan pertempuran.

Meski jumlah lawan lebih banyak, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tidak muncur. Berbekal latihan dan kecerdasan, selalu mencari taktik mengalahkan lawan.

Baca Juga:

LIVE MNC TV Manchester United vs Liverpool, Liga Inggris Pekan 27, Minggu (24/2/2019)

Seorang Wanita Bunuh Diri di TransMart Lampung, Sosok Kekasihnya Dicari Pihak Kepolisian

Ramalan Zodiak 24 Februari 2019, Aries Temukan Seorang yang Baru, Leo Pengeluaran Membludak

Kabar Gembira! THR PNS, Polri dan TNI serta Pensiunan Akan Cair Bulan April 2019, Ini Rinciannya

Puisi Mengancam Allah Neno Warisman Jadi Sorotan, MUI Jelaskan Beda Perang Badar & Doa yang Benar

Pelatihan fisik dan strategi yang dijalani prajurit Kopassus berbulan-bulan, menjadi bekal saat menjalankan misi.

Ada kisah saat misi operasi anggota Kopassus ( Komando Pasukan Khusus) menjadi pasukan perdamaian PBB.

Kisah ini terjadi pada 1962, saat Kopassus yang masih bernama RPKAD, diminta PBB untuk menjaga perdamaian di Kongo.

Kopassus dan Pemberontak Kongo
Kopassus dan Pemberontak Kongo (Kolase/Ist)

Kala itu, Kongo tengah dilanda badai mencekam akibat adanya kumpulan pemberontak.

Akhirnya, Indonesia pun mengirimkan tim terbaik yang dikenal sebagai pasukan Garuda III.

Letjen Kemal Idris saat itu memimpin pasukan Garuda III. Mereka bermarkas di kawasan Albertville.

Membumi di daerah misi

Selama bertugas di sana, pasukan Garuda III mudah beradaptasi dengan warga setempat.

Para anggota Kopassus kerap berinteraksi, hingga mengajarkan cara memasak makanan Indonesia. Tak heran, warga kerap menaruh kepercayaan tinggi.

Alhasil, pergaulan hangat yang dijalin pasukan Garuda III, membuat warga turut bersimpati atas program yang dilancarkan untuk mengamankan daerah tersebut dari pemberontak.

Hal itu membuat warga tanpa pamrih memberikan bocoran, terkait akan adanya serangan dari gerombolan pemberontak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved