Usut Kasus Pemerkosaaan 'Sum Kuning', Polisi Jujur Hoegeng Dicopot Soeharto di Puncak Karirnya
Namun, fakta berkata lain. Usianya yang masih 49 tahun harus digantikan senior yang berusia empat tahun lebih tua, Jenderal Moh Hasan.
Jenderal Hoegeng adalah aparat penegak hukum yang menjabat sebagai Kapolri pertama Indonesia sejak 9 Mei 1968.
TRIBUNJAMBI.COM - Di Indonesia, ada seorang sosok Polisi yang hingga kini namanya sangat dikenal karena kejujuran dan juga loyalitasnya pad pekerjaan.
Di antara berbagai kisah heroik polisi menumpas kejahatan, ada satu kisah yang bisa jadi menggetarkan hati Anda.
Kisah ini muncul di balik mendiang perwira tinggi polisi, Jenderal Hoegeng.
Jenderal Hoegeng adalah aparat penegak hukum yang menjabat sebagai Kapolri pertama Indonesia sejak 9 Mei 1968.
Baca Juga:
Hoegeng Bikin Kecut Gembong Judi dan Penyelundup, di Medan Nyaris Kena Serempet Peluru
Mau Ungkap Kasus yang Geger Ini Malah Hoegeng Dipensiun Cepat, Presiden Soeharto Turun Tangan
Jenderal Hoegeng Perintahkan Ajudan Kembalikan 2 Motor Pemberian Merek Lambretta, Kisah Polisi Jujur
Namun, saat duduk di puncak kariernya, Jenderal Hoegeng justru harus menelan pahitnya kenyataan.
Jabatan Jenderal Hoegeng tiba-tiba dicopot Presiden Soeharto pada 2 Oktober 1971.
Dilansir Tribunjabar.id dari Kompas.com, sebelumnya, Jenderal Hoegeng sempat ditawari menjadi duta besar Swedia dan Belgia.
Namun, tawaran itu ia tolak mentah-mentah.

Jenderal Hoegeng bersikukuh ingin mengabdikan dirinya di tanah air.
Namun, fakta berkata lain. Usianya yang masih 49 tahun harus digantikan senior yang berusia empat tahun lebih tua, Jenderal Moh Hasan.
Akhirnya, Jenderal Hoegeng terpaksa pensiun dini pada usia yang masih produktif.
Mencuat pertanyaan banyak pihak mengapa Jenderal Hoegeng pensiun dini.
Ternyata, sebelum dipensiunkan dini oleh Presiden Soeharto, Jenderal Hoegeng rupanya tengah mengusut tuntas kasus pemerkosaan.
Kasus pemerkosaan ini dikenal sebagai kasus Sum Kuning.
Baca Juga:
Tak Banyak yang Tahu, Ibu Tien Istri Soeharto Adalah Pahlawan Nasional, Buktinya Ada di Tempat ini
Saat Ibu Tien Sedang Mengandung, Soeharto Berjuang Hidup & Mati Jadi Panglima Mandala Lawan Belanda
Kejadian Janggal Sehari Jelang Bu Tien Wafat, Soeharto Ternyata Telah Merasakan Tanda-tandanya