Usai HKP, Pemkab akan Jadikan Lahan Ini Kawasan Agrowisata
Lima jenis tanaman Holti kultura dan tanaman langka akan ditampilkan pada HKP Juli mendatang, pemerintah berharap usai
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Lima jenis tanaman holtikultura dan tanaman langka akan ditampilkan pada HKP Juli mendatang, pemerintah berharap usai penyelenggaraan acara HKP dapat digunakan sebagai kawasan agrowisata.
"Selain beberapa tanaman langka, ada lima jenis tanaman holtikultura yang akan kita tonjolkan pada acara HKP nanti," Ujar M Hatta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Kab. Batanghari.
Lima jenis tanaman holtikultura tersebut diantaranya, kisik, pare, kacang panjang, dan timun. Tanaman tersebut saat ini telah ditanam sepanjang jalan utama menuju lokasi HKP.
Baca: ADO Jambi Tuntut Gojek Indonesia Naikkan Bonus
Nantinya saat penyelenggaraan kegiatan HKP, tanaman tersebut sudah tumbuh dan berbuah. Selain itu untuk mengundang decak kagum untuk lantaran tanaman sengaja dibuat menyerupai terowongan sehingga indah dan nyaman.
"Saat ini beberapa tanaman sudah ditanam, seperti lima jenis tanaman tadi jagung dan juga padi. Sementara untuk tanaman langka memang belum diletakkan di lokasi namun sudah dipersiapkan," ujarnya.
Adapun tanaman langka tersebut, diantaranya Kayu bulian, tampui, duku air, ramanas, tayas, asam kandis, pisang kayak, buah rukam, dan singkawang. Beberapa macam tanaman diatas merupakan tanaman lokal yang saat ini mulai sulit ditemukan.
"Diantaranya buah rukam dan singkawang yang masih perlu dilengkapi," ujarnya
Dikatakannya pula, pemerintah juga mewacanakan usai kegiatan HKP nanti, kawasan tersebut beserta tanamannya dapat dibudidayakan. Dan dapat dijadikan tempat agro wisata alam untuk kedepan.
Baca: Dipaksa Menikah, Gadis Ini Tikam Suami yang Coba Memperkosanya dengan Dibantu Sepupu
Baca: Biar Tak Berbaju Baru, Asal Bisa Ikut Bantai Adat
"Selain jadi pusat agrowisata juga dapat dijadi sarana pembelajaran bagi anak-anak, untuk mengetahui keanekaragaman tanaman lokal Batanghari punya," pungkasnya.