Keberaniannya Ditantang, Remaja Ini Nekat Menelan Lintah. Kini Teman-temannya Menyesal

Keberanian tersebut dianggap sebagai tindakan sendiri saat seorang pemuda, Sam Ballard, menelan beberapa lintah saat ditantang

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMBI.COM - Keberanian tersebut dianggap sebagai tindakan sendiri saat seorang pemuda, Sam Ballard, menelan beberapa lintah saat ditantang oleh rekan-rekannya yang lain saat menghadiri sebuah pesta di kediaman seorang teman.

Begitu ditantang mengonsumsi lintah, Sam kemudian pingsan dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan darurat. Setelah itu, dokter yang merawat Sam memberi tahu Sam bahwa dia telah didiagnosis menderita infeksi bakteri pada parasit yang ditemukan pada lintah. Parasit tersebut, biasanya pada kelinci, tikus, siput dan lintah jika mereka makan tinja dari tikus atau hewan lainnya.

sam
Sam bersama teman-temannya. 

Baca: GALERI FOTO: Hino Part Shop Gathering, Bagi-bagi Hadiah untuk Pembeli Spartpart Terbanyak

Pemudian berusia 19 tahun saat itu, pada tahun 2010 menjadikan peristiwa ini sebagai sejarah yang tak terlupakan oleh teman-temannya dan keluarga Sam sendiri. Sam menghadapi encephalitis meningitis euinophilic dan koma selama 420 hari dan melumpuhkan seluruh tubuhnya.

Pasien yang terinfeksi parasit ini disebabkan oleh larva yang dimakan dari bekicot mentah atau yang sudah dimasak, lintah, udang air tawar, katak, atau ikan yang tidak adekuat. Infeksi juga bisa terjadi dengan sumber sayur segar seperti salad yang terkontaminasi. Ketika larva tertelan, mereka menembus saluran usus, masuk ke pembuluh darah, dan akhirnya mencapai meninges (penutup otak dan sumsum tulang belakang).

Sejak saat itu, kehidupan Sam dan keluarganya pun berubah. Sam dipindahkan selama 3 tahun di rumah sakit dan hanya diberi kursi roda listrik untuk memudahkan kepindahannya. Kini, Sam berusia 28 tahun dan sering diserang-kejang. Setelah itu, Sam mengalami kesulitan mengendalikan suhu tubuhnya dan perlu diberi makan melalui tabung.

"Dia sangat kecewa, hati saya hancur, dia mengubah hidup saya. Dampaknya sangat besar," ujar Ibunya, Katie.

san
Sam dan rekan-rekannya.

Baca: Rockmelon Terkontaminasi Bakteri, Disperindag Tunggu Konfirmasi Badan POM

Baca: Benarkan Konsumsi Telur Membantu Hubungan Intim Lebih Lama?

Biaya medis Sam sangat banyak sehingga teman-teman Sam mengumpulkan dana untuk meringankan beban Katie, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya penitipan anak. Katie, pada saat bersamaan, telah mengajukan Asuransi Kulit untuk anak-anak cacat atas namanya dan berhak menerima RM917.000 pada tahun 2016. Namun, jumlahnya telah berkurang menjadi RM200.000 setelah Asuransi memeriksa aplikasi Katie.

Sebagai imbas dari pemotongan tersebut, Katie dan keluarga terpaksa menutupi banyak hutang dan mengatakan bahwa mereka tidak dapat membeli layanan perawat sebesar RM76.000.

Keluarga Sam dan teman-temannya masih mencari dana untuk membantu meringankan beban. Semoga cerita ini bisa menjadi teladan bagi kita semua untuk berpikir sebelum melakukan sesutu dan melakukan sesuatu yang tidak semestinya.

Sam dan ibunya.
Sam dan ibunya.

Baca: GALERI FOTO: Wah! Tambang Minyak Ilegal di Batanghari Kembali Beroperasi. Juga Bikin Sumur Baru

Baca: Mesum di Hotel Melati, Pemkot Akan Beri Peringatan Hingga Pencabutan Izin

Baca: Nilai Ekspor Jambi Naik 4,53 Persen, Didominasi Komoditi Minyak Nabati, Hingga Migas

Sumber: Siakapkeli.my

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved