Heboh, Seorang Ibu Tua Bunuh Putranya Yang Cacat. Setelah Tahu Alasannya Justru Menuai Kesedihan

Kasus seorang ibu tua yang membunuh putranya sendiri yang menyandang cacat mengundang berbagai tanggapan

Editor: rida
zoom-inlihat foto Heboh, Seorang Ibu Tua Bunuh Putranya Yang Cacat. Setelah Tahu Alasannya Justru Menuai Kesedihan
TRIBUN JAMBI/ABDULLAH USMAN
ILUSTRASI

TRIBUNJAMBI.COM- Kasus seorang ibu tua yang membunuh putranya sendiri yang menyandang cacat mengundang berbagai tanggapan emosional dari para pengguna media sosial di Cina.

Ibu berusia 83 tahun itu -yang hanya diidentifikasi sebagai Huang- dinyatakan bersalah karena membunuh putranya Li.

Dia memberikan sekitar 60 pil tidur kepada putranya yang berusia 46 tahun, pada tanggal 9 Mei dan mencekiknya dengan selendang sutra setelah menutup lubang hidungnya dengan kapas.

Baca: Disebut Ingkar Janji Soal UMP, Sandiaga : Kami Berpihak Kepada Kaum yang Termarjinalkan

Baca: Warga Geger, Apek Ditemukan Gantung Diri Dengan Posisi Terlilit Kain

Baca: Dijanjikan Kerja di Kafe, Malah Jadi PSK. Wanita Ini Dipaksa Suntik KB dan Berhubungan Tanpa Kondom

Vonis bersalah diputuskan oleh Pengadilan Menengah Rakyat di Guangzhou dan dia diganjar hukuman percobaan tiga tahun penjara.

Huang mengatakan mencabut nyawa putranya karena khawatir jika dia meninggal maka tidak akan ada lagi yang merawat Li, yang lahir prematur dengan keterbelakangan mental dan masalah jasmani sehingga tidak mampu berbicara maupun berjalan.

Baca: Jual Video Porno Dalam Memori Card Handphone Via Facebook, Pria Ini Ditangkap Polisi

Baca: Belum Sebulan Menjabat, Anies Sandi Berubah? Ini Perbedaan Mereka di Balaikota Dibanding Zaman Ahok

Baca: Menyelinap Masuk ke Rumah Mantan Istri, Ayah Bejat Ini Cabuli Anak Kandung yang Berusia 11 Tahun!

Jaksa penuntut bertanya kepadanya kenapa tidak mengusahakan agar Li dirawat oleh abangnya namun dia menjawab tidak siap untuk memberi beban kepadanya.

"Adalah kesalahan saya melahirkannya dan membuatnya menderita. Saya lebih memilih membunuhnya daripada membiarkan dia dengan orang lain," jelas Huang di ruang sidang.

"Selama dua tahun belakangan kesehatanku semakin memburuk untuk bisa merawatnya."

"Saya makin tua dan makin lemah dan mungkin meninggal sebelum dia. Pikiran membunuh dia muncul sepekan sebelumnya."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved