Heboh, Seorang Ibu Tua Bunuh Putranya Yang Cacat. Setelah Tahu Alasannya Justru Menuai Kesedihan
Kasus seorang ibu tua yang membunuh putranya sendiri yang menyandang cacat mengundang berbagai tanggapan
Baca: Tetangga Curiga Xenia Warna Silver Terparkir Depan Rumah Korban, Setelah Dicek Ternyata
Baca: Tak Mau Dirazia? Kenali, Ini Kendaraan yang Bakal Ditilang pada Operasi Zebra
Hakim Wan Yunfeng kemudian menyatakan, "Dia berhak mendapat pengampunan walau melanggar hukum."
Amat sedih - berbagai reaksi di media sosial
Kasus Huang ini menjadi viral di media sosial Cina, Weibo, dan salah satu tanggapannya mengangkat kesulitan yang dihadapi penyandang cacat dan keluarganya.
"Di negara ini, kesehatan mental dan cacat bisa membuat kehidupan warga biasa menjadi bencana. Bagi mereka, bantuan yang didapat sama sekali tidak cukup," tulis Yuangungun DeXueqiu.
Perdebatan tentang eutanasia -atau tindakan mengakhiri hidup seseorang dengan sengaja- juga terangkat kembali akibat kasus ini.
Seorang pengguna Weibo berpendapat, "Hal ini terjadi karena eutanasia tidak dilegalkan."
Namun tak semuanya sependapat.
Misalnya ada yang menulis, "Hal ini tidak ada urusan dengan eutanasia, namun dengan masalah kesejahteraan sosial saat ini."
Menurut Federasi Orang Disabel Cina, terdapat 2,7 juta jiwa penyandang ketidakmampuan fisik di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.
Namun hanya terdapat 6.740 dinas layanan penyandang cacat, yang mampu memberi perhatian kepada sekitar 204.000 penyandang cacat apapun.
Oleh karena itu beban untuk merawat penyandang cacat di Cina sering kali berada di keluarga, seperti yang diungkapkan oleh pengguna Weibo lainnya, "Masalahnya terletak di kesejahteraan sosial dan sistem pengamanan (sosial) yang jauh dari sempurna."
Beberapa pengguna mengungkapkan kesedihan atas terpidana sementara sejumlah lainnya melihatnya sebagai 'amat sedih.'
Seorang pengguna mengaku ia 'tenggelam dalam kesedihan'.