Berita Politik

PDIP Balik Serang Ahmad Ali PSI: Loyalitas ke Jokowi Cuma Strategi Bertahan Hidup dari Kasus Hukum

Guntur Romli mengatakan Ahmad Ali belakangan ini membela Jokowi secara vokal adalah murni upaya mencari perlindungan dari masalah hukum.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews/Kompas.com/Kolase Tribun Jambi
Ahmad Ali, Guntur Romli, Jokowi dan Megawati Soekarnoputri 

TRIBUNJAMBI.COM - Konflik tajam antara PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian memanas, bergeser dari isu usia kepemimpinan partai menjadi dugaan motif politik pribadi.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP PSI, Ahmad Ali, melontarkan pernyataan keras yang menyinggung keberadaan mantan Presiden RI yang berusia lanjut namun masih aktif menjabat Ketua Umum partai. 

Singgungan itu diduga kuat menyasar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan itu dilontarkan sebagai pembelaan atas dugaan campur tangan (cawe-cawe) Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dalam urusan politik PSI.

Namun, PDIP tak tinggal diam. 

Politikus DPP PDI Perjuangan Guntur Romli segera menanggapi serangan tersebut dengan tudingan balasan yang lebih telak.

Dia mengatakan sepak terjang Ahmad Ali belakangan ini, termasuk membela Jokowi secara vokal, adalah murni upaya mencari perlindungan dari masalah hukum yang menjeratnya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lompatan Oportunis vs. Loyalitas Ideologis

Guntur Romli secara gamblang mengingatkan publik tentang kasus yang pernah menimpa Ahmad Ali.

Baca juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Otak Tudingan Ijazah Jokowi Oleh Roy Suryo Cs Adalah Hoaks

Baca juga: Cair BLTS Rp 900 Ribu Tahap 2 Pekan Ini Bagi 12 Juta KPM, Bisa Cek Pakai HP Loh, Begini Caranya

Baca juga: AKBP Basuki Ternyata Sempat Antar Dosen Untag ke RS 2 Hari Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kostel

"Publik juga belum amnesia, rumah Ahmad Ali digeledah KPK, Rp 3,4 miliar disita, lengkap dengan tas dan jam mewah. Dengan situasi seperti itu, sangat mudah membaca kenapa hari ini ia menjadi pembela Jokowi paling vokal," kata Romli kepada Tribunnewscom, Senin (24/11/2025).

Romli menduga keras bahwa pembelaan yang kini ditunjukkan oleh Ahmad Ali bukan didasari oleh loyalitas sejati, melainkan hanya strategi bertahan hidup. 

Guntur Romli menekankan bahwa manuver tersebut adalah cara untuk mencari "ruang yang terasa lebih aman secara politik."

"Itu bukan soal loyalitas—melainkan strategi bertahan hidup, mencari ruang yang terasa lebih aman secara politik," ucap Guntur Romli.

Romli menambahkan, perpindahan Ahmad Ali dari Partai NasDem ke PSI juga mempertegas dugaan strategi oportunistik ini. 

Menurutnya, Ali telah kehilangan pengaruh di NasDem setelah kekalahan dalam Pilkada Sulawesi Tengah 2024.

PSI sebagai Panggung Baru

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved