Berita Nasional

Ibu Hamil di Papua Meninggal Seusai Ditolak RS, Keluarga Desak Investigasi, Pihak RS Klarifikasi

Ibu hamil bernama Irene Sokoy itu berasal dari Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.  Hobong merupakan kampung di Distrik Sentani

Editor: asto s
tribun timur
ILUSTRASI Peta Indonesia.Seorang ibu hmil di Papua meninggal seusai ditolak pihak rumah sakit. Pihak keluarga mendesak ada investigasi, Pihak rumah sakit di Papua mengklarifikasi. 

Dari dua dokter yang dimiliki rumah sakit, kata Maryen, seorang dokter sedang melanjutkan pendidikan dan akan kembali bertugas pada 2026. 

“Kami memang memiliki dua dokter spesialis kandungan, namun salah satu sedang pendidikan. Jadi saat ini hanya satu dokter yang menangani pelayanan kehamilan di RSUD Yowari,” katanya ketika dihubungi Tribun Papua belum lama ini. 

Maryen kembali menegaskan, pihaknya telah menjalankan prosedur sesuai mekanisme yang seharusnya. 

“Penanganan dilakukan berdasarkan koordinasi perawat dengan dokter spesialis kandungan yang bertugas saat itu. Komunikasi dilakukan melalui telepon karena dokter kami tidak berada di Papua,” jelasnya. 

Pihak RSUD Yowari juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua terkait kasus tersebut. 

Dari hasil koordinasi, Dinkes Papua akan menurunkan tim untuk melakukan investigasi terhadap kasus ini sebelum hasilnya dilaporkan kepada Gubernur Papua

Bantahan soal penelantaran pasien juga disampaikan Manajemen Rumah Sakit Dian Harapan (RSDH) Jayapura.

RSDH Jayapura mengatakan, pihaknya tidak pernah menolak pasien rujukan dari RSUD Yowari, seperti informasi yang beredar luas di media sosial. 

Pihak rumah sakit menyampaikan, sejak awal mereka telah memberikan edukasi mengenai kondisi layanan, ketersediaan dokter dan ruang perawatan kepada petugas RSUD Yowari sebelum pasien tiba.

Pihak RS pun memaparkan kronologi permintaan rujukan terhadap pasien Irene Sokoy yang mengalami kondisi inpartu kala II lama dengan gawat janin. 

Inpartu kala II adalah fase persalinan yang dimulai dari pembukaan serviks lengkap (10 cm) hingga bayi lahir. 

Peristiwa bermula ketika petugas Kamar Bersalin RSUD Yowari menghubungi RSDH untuk merujuk pasien pada Senin, 17 November 2025, pukul 00.08 WIT.

Dokter jaga RSDH lantas meminta konfirmasi ketersediaan dokter spesialis anastesi, ruang perawatan, serta dokumen SOAP rujukan. 

Dokumen SOAP adalah singkatan dari Subjective, Objective, Assessment, and Plan yang merupakan metode pencatatan medis terstruktur untuk mendokumentasikan kondisi pasien secara sistematis.

Selanjutnya, pada pukul 00.16 WIT, RSUD Yowari mengirimkan foto surat pengantar ambulans. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved