Polemik di Papua

TPNPB Tak Ingin Ada Kontak Senjata Jelang 1 Desember, Ada Apa dengan Awal Bulan Itu?

TPNPB Kodap I Mamta secara terang-terangan menolak dan tidak mengakui dokumen mobilisasi massa yang beredar.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Facebook
Ilustrasi anggota TPNPB 

Dengan demikian, TPNPB Kodap I Mamta melarang masuknya kelompok bersenjata, organisasi politik, maupun pihak manapun yang hendak memanfaatkan situasi jelang 1 Desember untuk memicu konflik.

Imbauan Jaga Kondusivitas

Menutup pernyataannya, Agustinus mengimbau seluruh masyarakat Papua, baik di dalam maupun luar negeri, agar tidak terpancing oleh provokasi dan tidak mengikuti ajakan gerakan ilegal. 

Baca juga: Tokoh Adat Papua Bersatu Tolak Hoaks TPNPB: Propaganda Lemahkan Persatuan Kita

Baca juga: Hanya Butuh Beberapa Detik Maling di Bungo Jambi Gondol Motor Warga, Rekaman CCTV Viral

Fokus utama Kodap I Mamta adalah memastikan masyarakat dapat hidup aman dan tenteram tanpa gangguan.

"Kami menolak segala bentuk aksi bersenjata, mobilisasi massa ataupun upaya provokasi yang berpotensi mengganggu ketenangan masyarakat," pungkasnya.

Mengenal Makna 1 Desember Bagi TPNPB

Tanggal 1 Desember memiliki signifikansi historis dan politis yang sangat mendalam bagi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan gerakan kemerdekaan Papua secara umum.

Hari Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat

1 Desember diperingati sebagai tanggal deklarasi kemerdekaan Papua Barat dari kekuasaan Belanda pada tahun 1961. 

Pada tanggal ini, Belanda secara simbolis mengakui hak penentuan nasib sendiri Papua.

Pengibaran Bendera Bintang Kejora

Pada 1 Desember 1961, Bendera Bintang Kejora dikibarkan untuk pertama kalinya bersama dengan lagu kebangsaan 'Hai Tanahku Papua', serta diresmikannya Dewan Nieuw Guinea Raad (Dewan New Guinea).

Simbol Identitas dan Perlawanan

Bagi TPNPB, tanggal ini bukan hanya peringatan historis, tetapi juga menjadi simbol utama identitas nasional Papua dan semangat perlawanan (separatisme) terhadap pemerintahan Indonesia.

Pemicu Eskalasi

 Secara tradisional, menjelang atau tepat pada 1 Desember, sering terjadi peningkatan kegiatan politik, demonstrasi, hingga eskalasi kontak senjata sebagai upaya untuk menunjukkan eksistensi dan melanjutkan cita-cita kemerdekaan yang dideklarasikan pada tanggal tersebut.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved