Berita Internasional

Jokowi Pamer Kinerja 2 Periode Pakai Bahasa Ingris di Forum Internasional, Singgung Infrastruktur

Dalam forum internasional tersebut, Jokowi tidak hanya merefleksikan satu dekade kepemimpinannya.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tangkap layar Bloomberg TV
JOKOWI PIDATO - Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato bahasa Inggris dalam Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura pada Jumat (21/11/2025). Analis sekaligus pengamat politik Adi Prayitno menilai, kehadiran dan pidato di Bloomberg New Economy Forum 2025 mengindikasikan bahwa Jokowi masih memiliki daya tarik meski tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia. 

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden RI ke-7, Joko Widodo atau Jokowi, tampil memukau di panggung global dengan menyampaikan pidato visioner berbahasa Inggris di Bloomberg New Economy Forum di Singapura, Jumat (21/11/2025).

Dalam forum internasional tersebut, Jokowi tidak hanya merefleksikan satu dekade kepemimpinannya.

Tetapi juga secara tegas memamerkan capaian kinerjanya, menyoroti infrastruktur sebagai fondasi utama menuju ekonomi cerdas Indonesia.

Dalam pidato yang menarik perhatian para pemimpin bisnis dan ekonomi dunia, Jokowi membuka dengan sebuah premis kuat: "Perubahan tidak pernah mudah, tetapi perubahan itu perlu."

Infrastruktur: Tulang Punggung Ekonomi Cerdas

Mengingat kembali awal masa jabatannya, Jokowi menyampaikan pertanyaan mendasar yang menjadi panduan pemerintahannya selama 10 tahun terakhir:

"Bagaimana kita dapat membangun ekonomi yang kuat untuk 280 juta penduduk?"

Jawaban yang diambil adalah fokus pada hal-hal mendasar.

Baca juga: Bongkar Orang Besar di Kasus Ijazah Jokowi: Joman Tuding Tokoh Demokrat, Amankan 700 Bukti

Baca juga: Terungkap Drama Hilangnya Nama Bobby Nasution di Sidang Korupsi Jalan Sumut

Baca juga: Pemuda di Jambi Nekat Gadaikan Motor Teman Demi Narkoba, Polsek Kota Baru Tangkap Pelaku dan Penadah

Ia menegaskan, tanpa infrastruktur yang kuat, sebuah ekonomi tidak dapat tumbuh.

"Ketika saya pertama kali menjadi presiden, saya memiliki satu pertanyaan sederhana: bagaimana kita dapat membangun ekonomi yang kuat untuk 280 juta penduduk? Kita tahu tidak ada jalan pintas. Karena itulah kita fokus pada hal-hal mendasar, membangun jalan, pelabuhan laut, bandara, pembangkit listrik, dan jaringan digital."

Jokowi lantas merincikan upaya masif di sektor fisik dan digital.

Pembangunan infrastruktur bukan hanya tentang jalan tol, tetapi juga meliputi pembangunan pusat data, peluncuran satelit baru, perluasan jaringan digital, dan peningkatan konektivitas di seluruh nusantara.

Menurutnya, infrastruktur ini menyediakan fondasi bagi konektivitas dan aliran data, yang menjadi dasar dari penciptaan nilai baru.

Jokowi secara khusus menyebutnya sebagai 'tulang punggung' terbaik yang membuat ekonomi cerdas dapat berjalan optimal.

Ekosistem Startup dan Hilirisasi sebagai Langkah Berikutnya

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved