Berita Regional

Ucapan Hari Ayah jelang Kakak Dapati Mahasiswa Tergeletak Berdarah di Rumah

Setelah ucapan hari ayah, mahasiswa berusia 19 tahun ini belum sempat menyampaikan ungkapan lain untuk ayahnya

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribun-medan.com/Fredy Santoso
LOKASI KEJADIAN - Warga melihat lokasi kejadian penemuan mayat mahasiswa di Medan, Jumat (14/11/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM - Setelah ucapan hari ayah, mahasiswa berusia 19 tahun ini belum sempat menyampaikan ungkapan lain untuk ayahnya.

Namun, Jumat (14/11/2025), ia ditemukan tak bernyawa di rumah. Sendirian, tanpa seorang pun di sana.

Kronologi Penemuan Jenazah

Warga Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang, Sumatera Utara, dikejutkan dengan penemuan jenazah seorang pemuda bernama Bonio Raja Gadjah (19).

Mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) itu ditemukan tewas oleh kakaknya di rumah orang tua mereka pada Jumat (14/11/2025).

Sejumlah barang milik korban, seperti handphone, sepeda motor, dan dompet, tidak ditemukan di lokasi.

Selama ini Bonio tinggal bersama kakaknya, sementara kedua orang tua mereka menetap di Desa Parmonangan, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Ayah mereka diketahui menjabat sebagai Kepala Desa Parmonangan.

Peristiwa bermula ketika sang kakak, Diva, tidak pulang sejak Senin (10/11/2025) karena bekerja sebagai ahli gizi di dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Karena takut tinggal sendirian, Bonio mengajak beberapa temannya untuk bermalam di rumah, namun belum diketahui pasti berapa orang yang diajaknya.

Diduga Korban Perampokan

Jasad Bonio kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk keperluan autopsi, sementara proses pemakaman dilaksanakan di kampung halaman orang tua mereka di Parmonangan.

Korban diduga kuat menjadi sasaran perampokan yang berujung pembunuhan.

Tetangga korban, Ramadani, menceritakan bahwa jenazah ditemukan dalam kondisi tergeletak di lantai kamar.

"Yang tahu pertama Bang Bonio meninggal kakaknya.

"Kakaknya yang pertama buka pintu. Pas dia tengok di kamar, si Bonionya sudah enggak ada lagi gitu, posisinya di kamar," tuturnya, dikutip dari TribunMedan.com.

Ia juga menyebut Bonio masih terlihat sehari sebelum ditemukan tewas.

Namun keesokan harinya warga mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah.

"Yang hilang kemarin paling handphone sama kereta (sepeda motor) kata kakaknya. Keretanya gak nampak gitu," tambahnya.

Ucapan Hari Ayah

Sementara itu, ayah korban, Johar, mengungkapkan komunikasi terakhirnya dengan Bonio terjadi pada Rabu (12/11/2025).

Saat itu, Bonio mengirim pesan ucapan hari ayah.

"Hari Rabu. Kebetulan pada hari Rabu dia mengucapkan selamat hari ayah. Dibuatnya kalimat yang sangat menyentuh," ujarnya.

Ketika Johar mencoba menghubungi Bonio pada Kamis (13/11/2025), ponsel sang anak sudah tidak aktif.

"Kejadiannya hari Kamis, mulai gak ada lagi telepon. Kita chat dia gak membalas lagi.

"Kebetulan saya mau mengirimkan uang kuliahnya gak dibalas," katanya.

Karena khawatir, ia meminta Diva mengecek kondisi Bonio.

Saat kakaknya tiba di rumah, keadaan di dalam berantakan dan ditemukan banyak bercak darah.

"Kebetulan, anak saya yang di Medan ini melihat, ternyata di dalam rumah berserakan darah," ungkapnya.

Johar berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya.

 

Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Polisi Usut Kematian Mahasiswa Universitas Medan Area yang Diduga Dirampok lalu Dibunuh

(TribunMedan.com/Fredy Santoso)

 

Baca juga: Polisi Tewas di Tangan Paman usai Lerai Pertengkaran dalam Tragedi Dini Hari

Baca juga: Pelajar Terkapar di Kebun Jagung setelah jadi Korban Begal Dua Remaja

Baca juga: Anak Disabilitas Meninggal usai Dikeroyok Warga lantaran Dituduh Maling

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved