Berita Politik
Politisi PDIP Nilai Budi Arie Cari Aman dan Tinggalkan Jokowi: Dia akan Dijadikan Tersangka Judol
Menurut Ferdinand, keputusan pindah haluan dari Jokowi ke Prabowo didasari kekhawatiran Budi Arie terhadap kasus hukum, khususnya judi online.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ringkasan Berita:Manuver Politik Budi Arie1. Ketum Projo, loyalis vokal Jokowi, Budi Arie Setiadi menyatakan dukungan ke Presiden Prabowo Subianto dan bergabung ke Gerindra3. Budi Ari berupaya mencari perlindungan politik dan hukum, khawatir terkait kasus judol.5. Ferdinand memprediksi Budi Arie justru akan berdampak negatif bagi Gerindra.
TRIBUNJAMBI.COM - Manuver politik mengejutkan ditunjukkan oleh Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto dan berencana bergabung dengan Partai Gerindra.
Sikap ini terekam saat Kongres ke-3 Projo di Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Pernyataan ini sontak menjadi sorotan, mengingat Budi Arie adalah figur yang selama dua periode (2014–2024) dikenal sebagai garda terdepan dan loyalis vokal Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi.
Bahkan, Budi Arie pun mengumumkan rencana penggantian logo Projo yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi.
Lantas, benarkah Ketua Umum Projo, organisasi pendukung utama Jokowi, kini mulai "balik badan" karena melihat benteng politik Jokowi yang kian melemah pasca lengser?
Cari Perlindungan Politik
Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, membaca langkah Budi Arie ini sebagai upaya mencari jalan aman.
Menurut Ferdinand, keputusan pindah haluan dari Jokowi ke Prabowo didasari oleh kekhawatiran Budi Arie terhadap kasus hukum, khususnya judi online (judol).
Baca juga: Budi Arie Ganti Logo dan Isyarat Gabung Gerindra, Sinyal Projo Tinggalkan Politik Jokowi
Baca juga: Maling Sawit di Batang Hari Jambi Diarak Keliling Kampung Sambil Pikul Buah Viral, Warga: Efek Jera
Baca juga: Miris! Bripda Waldi Pura-pura Kaget Usai Bunuh Dosen di Jambi, Ucap Turut Berduka ke Adik Korban
"Rencana beralihnya Saudara Budi Ari Projo ke Gerindra kita memaknainya dalam dua hal," ungkap Ferdinand, dikutip dari tayangan Kompas Tv, Minggu (2/11/2025).
Alasan pertama, menurut Ferdinand, adalah Projo — dalam hal ini Budi Arie secara pribadi — ingin "mencari perlindungan secara politik dan secara hukum."
Ia menilai, status Budi Arie terkait kasus judi online saat ini masih "panas-panas seperti panas-panas kopi di pagi hari."
"Karena satu langkah saja [keliru], Budi Arie pasti tersangka, karena di pengadilan kita sudah mendengar bagaimana dakwaan Jaksa juga menyebut nama Budi Arie berkali-kali dan para saksi juga menyebut namanya," tegas Ferdinand. "Maka saya punya keyakinan kalau sampai Budi Arie tidak mendapat perlindungan politik dan perlindungan hukum, dia akan dijadikan tersangka."
Ferdinand meyakini satu-satunya tempat Budi Arie bisa mendapatkan perlindungan hukum dan politik adalah dengan bergabung ke Partai Gerindra, yang saat ini menjadi partai terbesar di pemerintahan.
Jokowi Kian Sendirian
Alasan kedua yang disoroti Ferdinand adalah keinginan Budi Arie untuk tetap eksis di dunia perpolitikan.
Ia menilai Budi Arie dan Projo bertindak oportunis seiring dengan keadaan politik Jokowi yang semakin kritis dan ditinggalkan banyak kawan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20251104-Budi-Arie-dan-Jokowi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.