Berita Viral

Projo Gabung Gerindra, Benarkah Bagian Strategi Jokowi? Begini Kata Pengamat

Projo yang dikenal loyal dengan Jokowi menyatakan niat bergabung dengan Partai Gerindra.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Kompas.com
Gerakan relawan pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam organisasi Pro Jokowi (Projo) kembali menjadi sorotan setelah Budi Arie menyatakan niat bergabung dengan Partai Gerindra. 

TRIBUNJAMBI.COM -Gerakan relawan pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam organisasi Pro Jokowi (Projo) kembali menjadi sorotan.

Pasalnya Projo yang dikenal loyal dengan Jokowi menyatakan niat bergabung dengan Partai Gerindra.

 Langkah tersebut juga dibarengi dengan rencana mengganti logo organisasi yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi.

Manuver ini memunculkan berbagai tafsir politik, terutama karena posisi Projo selama satu dekade dikenal identik dengan dukungan kuat terhadap Jokowi.

Analis komunikasi politik, Hendri Satrio, menilai bahwa langkah Projo tersebut tidak bisa dipandang sebagai perpisahan biasa antara relawan dan tokoh yang diusungnya.

 Ia menilai langkah itu memiliki dimensi strategis dalam konteks politik nasional.

“Menurut saya, itu sangat mungkin adalah strategi Jokowi juga untuk menyusupkan Projo ke Gerindra, supaya Jokowi juga memahami arah dan strategi Gerindra mau apa ke depan,” ujar Hendri Satrio di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan bahwa secara kasatmata langkah Projo tampak seperti upaya berpisah dengan Jokowi, namun sejarah mencatat bahwa organisasi itu beberapa kali melakukan manuver serupa.

Salah satunya ketika sempat mengancam bubar, namun kemudian tetap eksis setelah Budi Arie Setiadi diangkat menjadi Wakil Menteri Desa oleh Jokowi.

"Orang mungkin pikir Projo lagi ngambek. Menurut saya enggak, pasti orang-orang Projo tahu bahwa mereka harus berterima kasih pada Jokowi," katanya.

Menurut Hendri, hubungan antara Projo dan Jokowi tidak bisa dilepaskan dari konteks politik yang lebih luas.

Ia berpendapat bahwa langkah Projo dapat menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat posisi politik Jokowi dan mendukung keberlanjutan kepemimpinan nasional di bawah pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.

“Bisa jadi seolah-olah dibuat mereka berpisah. Padahal itu adalah sebuah strategi untuk memperkuat ide Jokowi sebelumnya, Prabowo–Gibran dua periode,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa keberadaan Projo di lingkungan Gerindra bisa menjadi cara untuk memahami dinamika internal partai tersebut.

 “Hati-hati buat Gerindra. Ini bisa jadi Projo adalah kuda Troya-nya Jokowi buat Gerindra yang sengaja disusupkan supaya keinginan Jokowi soal Prabowo–Gibran dua periode itu benar-benar terjadi,” tegasnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved