Berita Viral

Projo Gabung Gerindra, Benarkah Bagian Strategi Jokowi? Begini Kata Pengamat

Projo yang dikenal loyal dengan Jokowi menyatakan niat bergabung dengan Partai Gerindra.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Kompas.com
Gerakan relawan pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam organisasi Pro Jokowi (Projo) kembali menjadi sorotan setelah Budi Arie menyatakan niat bergabung dengan Partai Gerindra. 

Selain itu, Hendri juga menyoroti munculnya nama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai sosok yang disebut-sebut mulai menyaingi popularitas Gibran Rakabuming Raka.

“Apalagi sekarang Gibran punya pesaing yang namanya Purbaya. Untuk mengantisipasi itu, makanya Projo bisa jadi membuat manuver itu,” tambahnya.

Rencana perubahan logo Projo, dari siluet wajah Jokowi menjadi gambar semut yang melambangkan rakyat kecil, turut mendapat tanggapan dari Hendri. Ia menilai bahwa simbol baru itu merupakan bagian dari dinamika komunikasi politik yang sengaja dibangun di ruang publik.

“Menjadi Gajah vs Semut itu tandanya sudah terbaca seolah-olah berpisah, padahal politik yang sesungguhnya itu tidak mungkin di permukaan atau terlihat, kalau yang terjadi di depan itu namanya drama atau pertunjukkan politik,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum PASBATA Prabowo, David Febrian Sandi, menilai bahwa langkah Projo bergabung dengan Gerindra adalah bentuk komitmen terhadap keberlanjutan visi kebangsaan.

 Ia menegaskan bahwa semangat dasar Projo lahir dari nilai-nilai kepemimpinan Jokowi yang berorientasi pada rakyat.

“Projo lahir dari kecintaan terhadap Bapak Jokowi, itu tidak bisa dipungkiri. Fakta sejarah itu menjadi fondasi semangat perjuangan kami hingga hari ini,” ujarnya dalam pernyataan resminya, Senin (3/11/2025).

David menekankan bahwa bergabungnya Projo dengan Gerindra bukanlah bentuk pengkhianatan, melainkan langkah untuk melanjutkan cita-cita besar Jokowi melalui pemerintahan Prabowo–Gibran.

“Kami lahir dari Bapak Jokowi, dan hari ini kami berjuang bersama Bapak Prabowo untuk melanjutkan cita-cita besar beliau demi rakyat dan negara,” tegasnya.

Terkait perubahan logo, David menjelaskan bahwa hal tersebut bukan tanda melupakan sejarah, tetapi mencerminkan kedewasaan organisasi. “Perubahan simbol tidak menghapus sejarah.

Dengan nama Projo saja, semua orang tahu asal-usul dan semangat kami. Kami tetap membawa nilai-nilai Jokowi dalam perjuangan yang kini kami lanjutkan bersama Presiden Prabowo,” ujarnya.

David juga mengingatkan publik agar tidak terjebak pada isu-isu yang dianggap menyesatkan.

“Sudahlah, kita sudahi semua ini. Pilpres sudah lewat. Mari kita ajari rakyat kita untuk pintar, bukan disuguhi pembodohan lewat isu-isu tak bermutu seperti ijazah dan lain-lain,” katanya.

Di sisi lain, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menanggapi isu yang menyebut dirinya telah memutus hubungan dengan Jokowi.

Pernyataan itu muncul setelah ia menyampaikan rencana perubahan logo Projo yang selama ini identik dengan wajah Jokowi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved