Berita Nasional
Bukan Untung Rugi, Jokowi Ungkap Alasan Sebenarnya Utang Kereta Cepat: Singgung Kerugian Negara
Mantan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi baru-baru ini memberikan pernyataan mengejutkan yang meluruskan fokus pembahasan.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM- Polemik utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh yang masih belum beres menjadi sorotan publik.
Namun, mantan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi baru-baru ini memberikan pernyataan mengejutkan yang meluruskan fokus pembahasan.
Dia mengatakan kereta cepat bukan soal laba, melainkan mitigasi kerugian negara triliunan rupiah akibat macet.
Ditemui pada Senin (27/10/2025) di Solo, Jokowi secara gamblang memaparkan tiga poin penting yang menjadi landasan utama pembangunan moda transportasi massal, termasuk Whoosh.
Pernyataan ini sekaligus menawarkan perspektif berbeda dari perdebatan yang hanya berpusat pada hitungan untung-rugi finansial proyek.
1. Ancaman Kerugian Negara Ratusan Triliun
Jokowi menegaskan masalah mendasar yang harus dipahami adalah krisis kemacetan parah yang sudah melanda kawasan metropolitan selama puluhan tahun.
Menurutnya, kerugian yang ditimbulkan oleh kemacetan jauh lebih besar daripada utang proyek.
Baca juga: Mahfud MD Ogah Laporkan Dugaan Korupsi Kereta Cepat Warisan Jokowi ke KPK: Buang-buang Waktu
Baca juga: Terbongkar Skenario Licik Suami Siri di Malang Hilangkan Jejak Usai Pukul Istri Pakai Balok Kayu
Baca juga: TPNPB Penembak Polisi di Lanny Jaya Ditangkap Tim Gabungan, Ini Rekam Jejak Kejahatannya
"Kita harus tahu dulu masalahnya. Di Jakarta, kemacetan sudah parah, bahkan sejak 30-40 tahun lalu. Jabodetabek dan Bandung juga menghadapi kemacetan yang sangat parah," urai Jokowi.
Mantan Presiden ini kemudian menyebutkan angka kerugian negara akibat kemacetan yang fantastis:
Jakarta saja: sekitar Rp 65 triliun per tahun.
Jabodetabek plus Bandung: diperkirakan di atas Rp 100 triliun per tahun.
"Dari kemacetan itu, negara rugi secara hitung-hitungan," imbuhnya, menyiratkan bahwa pembangunan transportasi massal adalah investasi untuk mencegah kebocoran anggaran yang lebih besar.
2. Solusi Urai Kemacetan Akut
Menurut Jokowi, Whoosh hanyalah salah satu instrumen di antara serangkaian pembangunan transportasi publik, seperti MRT, LRT, KRL, dan Kereta Bandara.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.